Pinjaman karyawan tetap adalah salah satu kemudahan yang sering diberikan perusahaan kepada para pekerja yang berstatus karyawan PKWTT. Selain kasbon, ada juga pinjaman berjangka tanpa bunga, kredit perumahan, dan kredit kendaraan, untuk menunjang kesejahteraan karyawan.
Pinjaman karyawan juga memiliki manfaat bagi perusahaan. Di antaranya adalah meningkatkan loyalitas dan retensi karyawan, sebab mereka akan menganggap perusahaan sebagai tempat menggantungkan hidup. Pinjaman karyawan juga bisa menjadi cara perusahaan mengikat pekerja agar tidak resign.
Baca Juga: Wajib Tahu! Ini Tips Ampuh Tingkatkan Produktivitas Karyawan
Di samping itu, dengan mendapat akses pinjaman kantor, produktivitas karyawan akan meningkat karena lebih fokus bekerja dan tidak “dihantui” oleh masalah kesulitan keuangan.
Tetapi, persoalannya, sejak wabah COVID-19 melanda dunia dan memicu resesi di banyak negara, sejumlah sektor industri “sekarat”, tak terkecuali di Indonesia. Untuk membayar upah saja, banyak perusahaan yang mengalami kesulitan, apalagi menyediakan pinjaman karyawan.
Padahal, bagi para pekerja, pinjaman karyawan swasta menjadi “penyelamat” seiring meningkatnya biaya hidup di masa pandemi. Munculnya sejumlah kebutuhan baru yang tak bisa dihindari membuat biaya hidup pekerja membengkak, sementara masa depan mereka di perusahaan masih menjadi tanda tanya di tengah wabah yang tak kunjung mereda.
Berikut ini kebutuhan baru yang muncul di masa pandemi:
1. Biaya kesehatan
Karyawan swasta pada umumnya terdaftar di BPJS Kesehatan, tetapi sistem jaminan kesehatan tersebut tak mencakup semua layanan. BPJS Kesehatan hanya melayani orang sakit yang berobat, tetapi tidak melindungi orang yang sehat agar tidak jatuh sakit. Karena itu, untuk membeli masker, hand sanitizer, sabun cuci tangan, disinfektan, dan vitamin, yang selama pandemi menjadi kebutuhan pokok dan rutin, setiap orang harus mengeluarkan biaya sendiri.
2. Biaya bekerja dari rumah
Karyawan yang biasanya bekerja di kantor, dengan fasilitas komputer dan jaringan internet kantor, kini harus mengeluarkan biaya sendiri. Mereka harus menyediakan laptop yang layak untuk video conference, serta membeli paket kuota data internet atau berlangganan provider yang menawarkan koneksi yang stabil. Belum lagi fasilitas lain, karyawan juga perlu meja dan kursi kerja yang nyaman untuk bekerja di rumah.
3. Biaya pendidikan daring anak
Sejak sekolah tatap muka diganti dengan sistem pendidikan jarak jauh melalui internet, orang tua harus menyediakan laptop, tablet, atau smartphone yang mumpuni untuk pelajaran daring. Sama dengan kebutuhan bekerja jarak jauh, sekolah online juga membutuhkan koneksi internet yang lancar, sehingga membutuhkan bekal kuota data.
4. Modal usaha
Kebutuhan ini muncul saat ada anggota keluarga dari karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) di tengah pandemi. Hal ini karena banyak perusahaan tempat bekerja tak sintas menghadapi krisis yang terjadi. Di tengah sulitnya mencari pekerjaan baru karena banyak perusahaan yang menghentikan rekrutmen karyawan, modal usaha dibutuhkan sebagai alternatif untuk bertahan hidup secara mandiri.
Pemerintah memberikan subsidi bagi pekerja bergaji di bawah 5 juta yang besarnya Rp 600.000 per bulan. Namun, kebijakan ini hanya bertahan selama 4 bulan dan belum ada tanda-tanda akan dilanjutkan di tahun 2021.
“Untuk program BLT gaji tahun 2021, kami masih menunggu arahan karena tidak dialokasikan di APBN 2021,” ujar Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah, 1 Februari, seperti dikutip Kompas.com.
Pinjaman lunak pihak ketiga
Untuk memecahkan masalah di atas, solusi terbaik meringankan beban karyawan tanpa mengandalkan bantuan pemerintah dan tidak membebani keuangan perusahaan adalah dengan pinjaman lunak pihak ketiga.
Perusahaan pengguna aplikasi Gadjian dan Hadirr kini bisa memperoleh akses pinjaman online karyawan yang mudah dan cepat melalui Payuung.
Platform Payuung menyediakan beragam employee benefits, termasuk pinjaman lunak karyawan swasta. Para karyawan dari perusahaan pengguna Gadjian dapat memanfaatkan fasilitas ini tanpa banyak syarat.
Cara mendapat pinjaman karyawan melalui Payuung cukup mudah, di mana karyawan dapat mengajukan pinjaman melalui aplikasi. Pengajuan pinjaman akan diverifikasi dan disetujui dalam waktu 1-2 hari kerja, dan dana akan dicairkan langsung ke rekening karyawan bersangkutan.
Pinjaman tersedia dengan tenor dari 6 hingga 12 bulan, dengan bunga rendah flat 1-1,25% per bulan. Plafon pinjaman karyawan swasta maksimal adalah 6 kali gaji. Karyawan bisa menghitung simulasi pinjaman dan angsuran dengan kalkulator yang tersedia di platform Payuung.
Syarat pinjaman juga tidak merepotkan, yaitu karyawan telah bekerja minimal 6 bulan di perusahaan bersangkutan (klien Gadjian). Karyawan PKWT pun dapat mengajukan pinjaman dengan tenor tidak melebihi sisa masa kontrak. Pembayaran angsuran menggunakan sistem potong gaji secara otomatis setiap bulan.
Baca Juga: 4 Kelebihan Aplikasi Berbasis Cloud yang Perlu Anda Tahu
Tetap produktif selama pandemi
Selain akses ke platform benefit karyawan Payuung, aplikasi payroll Gadjian dan Hadirr memberikan banyak manfaat bagi perusahaan pengguna untuk menunjang produktivitas. Software HR dari Fast-8 ini menawarkan otomatisasi dan efisiensi dalam pengelolaan administrasi SDM dan keuangan.
Payroll software Gadjian tak hanya memudahkan pekerjaan hitung gaji online dan seluruh komponennya, tetapi juga membantu mengelola data karyawan, cuti, BPJS, PPh 21, shift kerja, dan struktur dan skala upah.
Sedangkan aplikasi absensi online Hadirr tak hanya mencatat kehadiran karyawan di banyak titik secara otomatis, tetapi juga mencatat jam lembur, memantau jadwal dan aktivitas karyawan, serta memudahkan reimbursement.
Kelebihan lainnya, kedua aplikasi ini berbasis cloud, sehingga dapat diakses dari berbagai perangkat di mana saja. Dengan menggunakan Gadjian dan Hadirr, HR tetap produktif meski harus bekerja dari rumah selama pandemi.