Sebelum ditunjuk menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan di Kabinet Kerja pada Oktober 2014, Susi Pudjiastuti dikenal sebagai pengusaha sukses. Meski hanya tamatan SMP, perempuan asal Pangandaran ini berhasil mengembangkan bisnisnya, mulai dari usaha kecil berskala lokal menjadi perusahaan besar di bidang perikanan dan penerbangan.
Bagi kamu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), jangan patah arang. Kamu juga punya peluang mengembangkan bisnis UMKM hingga menjadi besar dan berekspansi ke sektor lain. Berikut tips dari Menteri Susi dalam menjalankan bisnisnya yang bisa kamu tiru:
Mulai dengan Bisnis yang Kamu Sukai
Ada tipe orang yang menjalankan bisnis bidang tertentu karena terpaksa, misalnya usaha warisan orang tua, tetapi ada yang bermula dari rasa suka. Susi merupakan pebisnis tipe kedua dan tak bisa dipaksa menjalankan usaha yang bukan kesukaannya.
Banyak pengusaha sukses karena memilih bidang yang ia sukai, bahkan ada yang bermula dari hobi. Rasa suka ini biasanya akan melahirkan ketekunan, totalitas, dan daya tahan ketika bisnis menghadapi masalah alias tidak gampang menyerah.
Jika kamu termasuk tipe pebisnis “pemilih” seperti ini, maka kamu bisa memulai bisnis kecil di bidang yang kamu sukai. Jangan memaksakan diri terjun ke bisnis yang tidak kamu sukai sekalipun menawarkan prospek yang bagus.
Cari Pasar di Luar Negeri
Salah satu yang membuat bisnis Susi berkembang pesat dari skala kecil menjadi perusahaan besar adalah ekspor ikan. Bagi UMKM, pasar luar negeri selalu menjanjikan karena produk Indonesia dikenal punya kualitas terbaik dibanding negara Asia lainnya, misalnya produk kerajinan, mebel, fashion, dan pangan.
Meski demikian, kamu mesti paham selera pasar hingga ketentuan perdagangan internasional, dari mulai peraturan, pengiriman, dan pembayarannya. Untuk menjajal respon pasar, kamu dapat memanfaatkan dukungan teknologi digital dengan mencoba memasarkan produk secara online di berbagai situs e-commerce raksasa, seperti Amazon, eBay, dan Alibaba.
Baca Juga: Wow! Pajak UMKM Ini Berlaku Mulai 1 Juli 2018
Ekspansi ke Sektor Terkait
Setelah bisnis ekspor ikan berkembang, Susi merambah ke sektor terkait yakni transportasi udara. Bisnis ini muncul karena kebutuhan akan ekspedisi pengiriman ikan yang cepat melalui udara dari Pangandaran ke Jakarta. Alasannya, pengangkutan ikan lewat jalur darat memakan waktu berjam-jam sehingga membuat kualitasnya menurun.
Kebetulan, suami Susi adalah seorang pilot yang cukup paham mengenai penerbangan. Dengan suntikan dana pinjaman dari bank, Susi menggunakan pesawat untuk ekspedisi komoditas, dan kemudian berkembang menjadi maskapai untuk penerbangan orang.
Kamu bisa menerapkan tips ini. Tetapi sebelum melebarkan sayap, pastikan dulu bisnis utamamu benar-benar sudah maju. Jangan berekspansi ketika usaha baru dalam tahan pengembangan.
Lekas Bangkit Setelah Mengalami Kegagalan
Susi merupakan tipe orang yang enggan meratapi kegagalan, misalnya saat ditipu, dan memilih untuk segera bangkit. Perasaan larut dalam kesedihan justru menyebabkan kehilangan sebagian besar energi untuk maju, membuat mood menjadi buruk, dan hanya semakin menebalkan rasa malas.
Ini merupakan mental pebisnis yang mesti kamu contoh, yakni resilient atau cepat pulih dan bangkit. Ada kalanya usaha tidak berjalan mulus, tetapi kesulitan dan kegagalan seharusnya tidak mengandaskan tekadmu untuk menjadi pengusaha sukses.
Efisiensi
Kunci sukses selanjutnya dari Susi adalah jangan besar pasak daripada tiang alias boros. Jika pengeluaran lebih besar dari pendapatan, atau biaya lebih besar dari omzet, maka dijamin bisnis tidak akan bertahan lama.
Bisnis harus dijalankan secara efisien, yakni sesuai dengan prinsip ekonomi, dengan pengeluaran sekecil-kecilnya namun mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Susi mencontohkan dirinya membuat pakan ikan sendiri yang terbuat dari bahan organik, yang selain inovatif juga menekan biaya.
Bicara soal efisiensi perusahaan, tentu tidak hanya terkait biaya produksi semata, tetapi juga semua jenis pengeluaran, termasuk biaya kelola administrasi SDM. Beruntungnya, kini ada aplikasi penggajian yang cocok bagi UMKM yang menginginkan efisiensi, yakni Gadjian. Menggunakan HR software ini dapat membantu kamu menghemat biaya kelola administrasi puluhan juta rupiah setahun.
Baca Juga: Pelatihan SDM untuk Startup dan UMKM dengan Biaya Terjangkau
Didesain sebagai sistem HR terbaik, Gadjian dapat kamu andalkan untuk berbagai tugas, seperti mengelola data karyawan, cuti, izin, lembur; menghitung gaji, tunjangan, bonus, dan pinjaman karyawan; serta menghitung dan memotong iuran BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan, dan pajak PPh 21.
Dengan payroll software ini, penggajian bukan lagi pekerjaan yang rumit dan memakan waktu, karena semua perhitungan dilakukan secara otomatis. Gadjian melakukan hitung gaji online dengan memasukkan semua komponen dan hasilnya langsung muncul sebagai slip gaji online. Dengan demikian, kamu punya lebih banyak waktu untuk mengerjakan hal penting seperti merencanakan strategi pengembangan bisnis ke depan.