Tidak semua jenis pekerjaan harus dilakukan di kantor atau pabrik. Beberapa perusahaan membutuhkan karyawan remote atau orang-orang yang menangani pekerjaan di lapangan. Mereka dapat bekerja dari mana saja tanpa perlu ke kantor.
Contoh perusahaan yang paling banyak mempekerjakan karyawan remote sejak dulu adalah industri media yang memiliki ratusan jurnalis di berbagai daerah tanpa kantor. Mereka menjadi ujung tombak perusahaan dalam meliput dan melaporkan peristiwa secara cepat.
Industri kreatif dan start-up juga memungkinkan karyawan bekerja dari rumah, kedai kopi, co-working space atau dari tepi pantai selama terhubung dengan internet. Mereka yang biasa disebut digital nomad ini umumnya tidak dinilai dari rutinitas kehadiran di kantor, melainkan dari kuantitas dan kualitas pekerjaan yang dihasilkan, seperti pengembang situs dan aplikasi, copy editor, desainer grafis, pemasar online, dan fotografer.
Memiliki karyawan remote sebetulnya menguntungkan. Perusahaan dapat menghemat biaya karena tidak perlu menyediakan ruangan dengan segala fasilitas kerja. Selain itu, karyawan punya otonomi memilih tempat bekerja yang paling nyaman sehingga dapat bekerja lebih produktif.
Meski demikian, mempekerjakan karyawan yang terpencar di banyak tempat juga punya dampak buruk terutama terkait sistem monitoring dan kontrol. Karena itu, perusahaan membutuhkan strategi yang efektif berikut ini:
Memilih Tim yang Tepat
Keberhasilan pekerjaan remote banyak bergantung pada orang-orang yang kamu rekrut untuk menanganinya. Jika mereka tipe pekerja keras, kompeten, dan bersikap positif, maka akan menguntungkan perusahaan. Tetapi jika sebaliknya, kamu akan menghadapi masalah serius.
Sebelum memutuskan, pilih kandidat berdasarkan dua hal, yakni kecakapan dan sikap. Jangan memilih hanya karena kompeten tetapi punya sikap negatif, seperti malas, yang akan menyulitkanmu ke depannya. Kamu bisa mengetahuinya saat wawancara apakah ia termasuk orang yang disiplin, positif, dan self-motivated.
Baca Juga: Seberapa Penting Kehadiran Karyawan di Kantor
Tetapkan Sasaran yang Jelas
Tidak ada supervisor yang setiap saat mengawasi kinerja karyawan remote. Karena itu, untuk membuat mereka termotivasi dengan sendirinya, berikan target atau sasaran yang jelas untuk dicapai setiap karyawan.
Tetapkan target volume pekerjaan dan tenggat waktunya, baik harian maupun jangka panjang, misalnya dalam hitungan minggu atau bulan. Namun yang pasti, sasaran harus tetap realistis dan dapat diukur, sehingga kamu dapat menilai kinerja karyawan dari dari output pekerjaannya.
Bangun Komunikasi yang Solid
Salah satu kunci keberhasilan mempekerjakan tim remote adalah komunikasi yang efektif untuk mengatasi kendala jarak. Komunikasi yang tidak solid akan berdampak pada kegagalan menjalankan rencana bisnis kamu. Cari waktu dan cara terbaik untuk berkomunikasi dengan setiap karyawan.
Jika tim kamu tersebar di zona waktu yang berbeda, kamu perlu mengatur jadwal yang tepat untuk meeting secara online. Banyak aplikasi digital yang dapat kamu manfaatkan untuk mengefektifkan komunikasi, seperti Skype, WhatsApp, Telegram, dan Google Hangouts.
Gunakan Aplikasi yang Tepat
Bekerja remote berarti lebih banyak menggunakan file digital yang mudah ditransfer sebagai pengganti dokumen fisik. Artinya, tim bekerja dengan mengoptimalkan gawai seperti laptop dan smartphone, serta tentu saja koneksi internet yang aman.
Karena itu, kamu membutuhkan aplikasi, tool, atau software gratis maupun berbayar untuk berbagai keperluan, misalnya untuk menunjang komunikasi (seperti GoToMeeting, FreedomVoice), project management (seperti Basecamp, Dropbox, Slack), produktivitas, time-tracking, dan pembayaran.
Sedangkan untuk urusan mengelola data kehadiran karyawan remote secara efektif dan efisien, serahkan pada aplikasi absensi online Hadirr. Software absensi berbasis cloud ini dirancang untuk memudahkan pencatatan absensi karyawan di banyak lokasi tanpa repot dan tanpa perlu menggunakan perangkat manual.
Baca Juga: Seberapa Penting Kehadiran Karyawan di Kantor
Dengan menggunakan teknologi biometrik wajah dan pelacak lokasi (GPS), karyawan dapat melaporkan kehadirannya di tempat-tempat yang telah disepakati, yang tersebar di berbagai kota atau negara, dengan menggunakan aplikasi kehadiran karyawan yang terpasang di smartphone mereka. Kamu dapat memantau kehadiran mereka secara real time.
Tidak hanya online absensi, Hadirr juga dapat memantau jadwal kerja karyawan yang tercatat di aplikasi serta memungkinkan kamu mengukur kinerja karyawan yang memiliki mobilitas tinggi dengan lebih obyektif. Aplikasi ini juga mengakomodasi reimbursement karyawan lebih mudah, misalnya biaya transportasi atau tiket, yakni cukup dengan mengunggah bukti pengeluaran untuk memperoleh persetujuan pembayaran.
