Apakah produktivitas kerja karyawan kamu menurunkan pada bulan puasa? Jika ya, tak perlu risau, karena masalah ini jamak dialami perusahaan di Indonesia yang sebagian besar karyawannya Muslim yang menjalankan ibadah puasa bulan Ramadan.
Karyawan yang berpuasa cenderung memiliki daya tahan fisik yang terbatas, durasi fokus yang pendek, dan mudah mengantuk. Selain bekerja tanpa makan siang, berkurangnya jam istirahat malam karena terbagi untuk aktivitas ibadah juga kerap menyebabkan karyawan kurang energi di pagi hari.
Meski demikian, ada banyak cara untuk menyiasati agar produktivitas bulan puasa tidak merosot tajam dibanding hari-hari biasa. Beberapa cara berikut bisa kamu coba terapkan di perusahaanmu:
Menggeser Jam Kerja Lebih Awal
Jika perusahaanmu tidak mengurangi jam kerja selama puasa, maka menggesernya lebih awal bisa menjadi pilihan tepat. Energi optimal bagi orang yang berpuasa adalah pagi hari, yakni setelah sahur sampai menjelang tengah hari. Lewat tengah hari, stamina pekerja sudah mulai terkuras dan dilanda rasa kantuk.
Karena itu, pagi hari merupakan waktu paling optimal untuk bekerja. Jika perusahaan kamu menerapkan shift kerja siang hari, jika memungkinkan, selama satu bulan kamu bisa menggesernya menjadi pagi hari saat semangat dan fokus karyawan masih prima.
Memberi Kesempatan Tidur Siang Singkat
Berbagai penelitian membuktikan bahwa tidur 10 hingga 30 menit cukup untuk menghilangkan lelah, menyegarkan pikiran, dan mengembalikan fokus. Tidur singkat saat jam istirahat kantor juga bisa menambal waktu tidur malam yang berkurang.
Sebagian perusahaan sudah sejak lama memfasilitasi karyawannya untuk tidur siang. Misalnya, beberapa perusahaan media cetak di Jakarta yang karyawannya punya jam kerja panjang menyediakan kasur dan sofa untuk tidur sehabis liputan. Tujuannya, agar para wartawannya bisa menulis laporannya secara jernih setelah tidur siang.
Tetapi, tidur siang tidak selalu cocok untuk semua jenis kegiatan bisnis, terutama yang berkaitan dengan pelayanan klien atau konsumen. Terapkan jika mungkin, tetapi jangan paksakan jika tidur siang justru mengganggu ritme pekerjaan.
Baca Juga: Apakah Waktu Isitrahat Karyawan Dihitung dalam Jam Kerja?
Beri Motivasi Bekerja Sebagai Ibadah
Tak ada salahnya jika seminggu sekali selama puasa, kamu menghadirkan ustadz sekaligus motivator untuk memberikan ceramah yang mengingatkan tentang etos kerja saat puasa, larangan untuk bermalas-malasan, serta menekankan bahwa bekerja adalah bentuk ibadah dan mencari nafkah untuk keluarga merupakan jihad yang pahala kebaikannya akan dilipatgandakan pada bulan Ramadan.
Ceramah yang inspiratif dapat menjadi cara ampuh untuk menyemangati karyawan dan menghindarikan mereka dari perbuatan negatif yang dapat mengurangi pahala atau merusak puasa, seperti bergosip sesama teman kerja. Dengan demikian, karyawan seharusnya bisa lebih fokus untuk bekerja.
Sediakan Makanan Berbuka dan Sahur
Selain bentuk perhatian perusahaan terhadap karyawan, menyediakan makan ta’jil untuk berbuka puasa atau makan sahur juga dapat membantu memulihkan energi karyawan. Mereka yang mendapat shift kerja siang atau sore akan memulai bekerja dengan stamina yang sudah terkuras karena berpuasa. Makanan berbuka bisa menjadi sumber energi baru untuk melanjutkan pekerjaan selepas petang hari.
Begitu juga dengan karyawan yang bekerja shift malam, tidak adanya asupan makanan di siang hari akan berpengaruh terhadap jumlah kalori harian, sehingga energi untuk bekerja juga tidak optimal. Makan sahur bagi karyawan akan memulihkan energi dan membantu mereka tetap fokus bekerja.
Atur Istirahat dengan Shift Kerja yang Tepat
Aturlah shift kerja dengan memperhatikan waktu istirahat karyawan yang cukup, misalnya beri giliran yang adil bagi semua karyawan di satu divisi secara merata. Khusus selama bulan puasa sebaiknya hindari mempekerjakan karyawan shift malam terus menerus selama seminggu atau lebih. Jika memungkinkan ganti shift tiap tiga hari agar setiap karyawan bisa mendapatkan istirahat malam.
Membuat jadwal shift kerja karyawan bisa dilakukan menggunakan HR software Gadjian. Fitur Pola Kerja di aplikasi payroll online terbaik di Indonesia ini bisa membantu kamu menyusun jadwal jam kerja yang beragam atau melakukan pembagian shift kerja dengan mudah dan otomatis.
Baca Juga: Pembagian Shift Kerja Pagi, Siang, dan Sore Menurut Peraturan Pemerintah
Kamu juga bisa menggunakan aplikasi absensi online Hadirr yang terintegrasi dengan Gadjian untuk mencatat kehadiran karyawan di setiap jam masuk yang berbeda. Tak hanya mencatat secara otomatis ‘clock-in’ dan ‘clock-out’, Hadirr juga dapat memantau jadwal kerja dan mencatat jam lembur karyawan.
Jadi, kalau Gadjian dan Hadirr bisa melakukan semuanya untuk kamu secara efisien, kenapa harus bertahan dengan cara manual yang merepotkan?
atau