Pro Kontra: Perlukah Tim People dan Culture di Perusahaan?

Pro Kontra Perlukah Tim People dan Culture di Perusahaan

Tren HR terus berkembang seiring berjalannya waktu. Pada tren HR 2025, pembahasan mengenai “Tim People dan Culture” atau (P&C) mungkin jadi salah satu topik yang hangat. Pertanyaan mengenai perlunya tim ini dalam sebuah perusahaan sering kali memunculkan perdebatan. 

Ada sejumlah pihak yang meyakini bahwa tim P&C esensial untuk pertumbuhan bisnis dan pengelolaan SDM. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa fungsi ini bisa disederhanakan atau diserap oleh divisi lain. 

Sebenarnya, manakah yang lebih baik dari keduanya? Atau justru perusahaan perlu mengadopsi keduanya? Berikut penjelasan mengenai tim P&C serta dua sisi argumen yang mungkin bisa jadi bahan pertimbangan untuk bisnis Anda.

Awal Mula Munculnya Istilah Tim People dan Culture

aplikasi HRD untuk absensi online karyawan

Pembahasan mengenai tim People dan Culture sebenarnya sudah muncul sejak beberapa tahun lalu. Pada tahun 2019, hasil survei Sage menunjukkan bahwa 94% pimpinan SDM mengatakan bahwa mereka memperkirakan akan melihat perubahan “SDM” menjadi “People” dalam tiga hingga lima tahun ke depan. 

Baca Juga: 5 Contoh Coaching Karyawan Bermasalah untuk Para HRD

Perubahan diprediksi bukan hanya soal nama atau terminologi HR menjadi people dan culture saja, tetapi juga dalam cakupan kerja secara luas. 

Masih dari survei tersebut, disebutkan bahwa 80% responden berharap untuk mengadopsi proses SDM modern dalam dua tahun ke depan. Artinya, di tahun 2025 ini diprediksikan akan ada tren di mana perusahaan memutuskan untuk move on dari panggilan “HR” menjadi “People & Culture.” 

Meski mungkin memerlukan waktu, namun pengalihan nama & fungsi tersebut bukan satu hal yang mustahil. Mengingat, sebelumnya istilah “Personel” berevolusi menjadi SDM pada tahun 1980-an.

Pro:

Apa saja poin plus yang bisa didapat dari kehadiran tim People dan Culture di perusahaan? 

1. Fokus pada Pengembangan Budaya Perusahaan

Tim P&C memiliki peran khusus dalam membangun dan menjaga budaya perusahaan yang positif. Mereka membantu menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, produktif, dan selaras dengan nilai-nilai perusahaan. Budaya yang kuat terbukti meningkatkan retensi karyawan dan kepuasan kerja.

2. Meningkatkan Keterlibatan Karyawan

Karyawan yang merasa didengar dan dihargai cenderung lebih terlibat dan produktif. Tim P&C bertugas mengelola program keterlibatan karyawan, seperti survei kepuasan, pengakuan, dan penghargaan. Tanpa peran ini, keterlibatan karyawan seringkali terabaikan.

3. Perencanaan dan Pengembangan Karier

Tim P&C memainkan peran penting dalam memastikan bahwa setiap karyawan memiliki jalur pengembangan karier yang jelas. Mereka mengelola pelatihan, mentoring, dan program pengembangan yang membantu karyawan dan perusahaan tumbuh bersama.

4. Manajemen Perubahan yang Lebih Baik

Dalam perusahaan yang terus berkembang, manajemen perubahan menjadi tantangan. Tim P&C dapat memandu perusahaan melalui transformasi budaya atau struktur organisasi dengan strategi yang terencana, meminimalkan resistensi dari karyawan.

Baca Juga: 3 Cara Kerja Sistem HRD dan Payroll untuk Efisiensi Bisnis Anda

Kontra:

Lalu, apa saja pertimbangan yang membuat perusahaan tidak perlu tim People dan Culture?

1. Fungsi yang Bisa Didistribusikan ke Divisi Lain

Beberapa perusahaan percaya bahwa fungsi tim P&C dapat diserap oleh HR tradisional atau langsung dikelola oleh manajer lini. Misalnya, budaya kerja bisa dipimpin oleh para pemimpin divisi, sementara pengembangan karier dikelola langsung oleh supervisor.

2. Biaya Operasional yang Tinggi

Membentuk dan menjalankan tim P&C memerlukan sumber daya yang tidak sedikit. Dalam perusahaan kecil atau startup, biaya ini bisa dialokasikan untuk kebutuhan bisnis yang lebih mendesak, seperti pengembangan produk atau pemasaran.

3. Risiko Overlap dengan HR Tradisional

cta aplikasi HRIS dan payroll Gadjian

Ketika perusahaan sudah memiliki divisi HR, tim P&C sering kali dianggap hanya mengulang fungsi yang sudah ada, seperti pelatihan atau rekrutmen. Hal ini dapat menyebabkan duplikasi tugas dan ketidakefisienan.

4. Tidak Semua Perusahaan Membutuhkan

Perusahaan dengan struktur sederhana atau karyawan yang sedikit mungkin tidak memerlukan tim P&C. Dalam konteks ini, fungsi tersebut bisa lebih efektif jika dilakukan oleh manajemen langsung tanpa memerlukan departemen khusus.

Perbedaan dan Persamaan Tim People & Culture dan HR

Meski sama-sama berfokus pada fungsi yang berhubungan dengan orang, namun tim P&C dan HR memiliki pendekatan yang berbeda dalam mengelola karyawan. 

Persamaan

  • Pengelolaan SDM: Baik tim P&C maupun HR bertanggung jawab dalam mengelola sumber daya manusia, termasuk rekrutmen, pelatihan, dan pengelolaan kinerja.
  • Fokus pada Karyawan: Kedua tim berorientasi pada kesejahteraan karyawan dan memastikan bahwa kebijakan perusahaan mendukung kebutuhan tim.

Perbedaan

  • Fokus Utama: HR cenderung lebih berfokus pada operasional administratif, seperti penggajian, kepatuhan hukum, dan manajemen kontrak. Sebaliknya, tim P&C lebih berfokus pada aspek budaya, keterlibatan, dan pengembangan karyawan.
  • Pendekatan: Tim HR sering kali mengambil pendekatan formal dan prosedural, sedangkan P&C cenderung lebih strategis dan holistik dalam membangun budaya perusahaan.
  • Prioritas: HR memastikan perusahaan berjalan sesuai regulasi, sementara P&C bertugas menciptakan lingkungan kerja yang mendukung inovasi dan kolaborasi.

Baca Juga: 7 Aplikasi HR Analytics Terbaik untuk Para Manajer HRD

Kesimpulan

Apakah tim People dan Culture diperlukan atau tidak sangat bergantung pada ukuran, kebutuhan, dan visi perusahaan. Untuk perusahaan yang berfokus pada pengembangan sumber daya manusia dan ingin membangun budaya kerja yang kuat, tim P&C bisa menjadi investasi yang sangat berharga. Namun, bagi perusahaan dengan sumber daya terbatas atau kebutuhan yang lebih sederhana, fungsi ini mungkin dapat disederhanakan.

Pertanyaan untuk Refleksi: Apakah perusahaan Anda sudah memiliki kebutuhan yang cukup untuk membentuk tim People & Culture, atau bisakah fungsi ini dijalankan melalui pendekatan lain?

Jika Anda masih penuh pertimbangan, salah satu contoh perusahaan di Indonesia yang sudah mentransformasi tim HR mereka menjadi P&C adalah PT HM Sampoerna Tbk.. Perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan tembakau ini telah memulainya pada 2018.

Di tahun 2021 lalu, Direktur People & Culture (P&C) HM Sampoerna memaparkan perubahan apa yang mungkin terjadi saat timnya berubah menjadi P&C. Menurutnya, sebelum dimulainya transformasi, HR adalah divisi yang lebih mengutamakan proses dan administrasi, serta reaktif terhadap permintaan kebutuhan bisnis. 

Lalu kemudian, setelah adanya transformasi HR, sebagai fungsi P&C, perusahaan ini sepenuhnya fokus pada karyawan dan produktivitas perusahaan, baik sekarang maupun antisipasi kebutuhan ke depan.

Pada dasarnya, ada banyak cara membangun tim yang efektif tanpa harus mengorbankan efisiensi. Pelajari solusi aplikasi HR online kami untuk dapat membantu memenuhi kebutuhan Anda, dengan atau tanpa tim People & Culture! 

Integrasi yang kami tawarkan di aplikasi HRIS Gadjian, memudahkan pekerjaan HRD atau pun tim P&C yang sedang Anda pertimbangkan. Bukan hanya solusi untuk mengelola administrasi, tetapi juga kemudahan dalam manajemen sumber daya manusia sehari-hari, seperti pelatihan HRD melalui Gadjian Academy.

coba gratis demo aplikasi HRIS dan payroll Gadjian

Baca Juga Artikel Lainnya