3 Cara Menghitung Take Home Pay Karyawan

Cara Menghitung Take Home Pay Karyawan Perusahaan Terbaru

Ketika merekrut karyawan baru, perusahaan biasanya mencantumkan gaji kotor (gross salary) dalam tawaran pekerjaan. Ini adalah jumlah yang disepakati kedua belah pihak, baik perusahaan dan karyawan.

Selain bertujuan sebagai standarisasi perusahaan agar calon karyawan tidak kebingungan, pencantuman gaji kotor membantu calon karyawan memahami total pendapatan mereka sebelum dikenakan potongan.

Gaji kotor adalah total pendapatan yang diterima karyawan setiap bulan sebelum dikenakan komponen pengurang/pemotong dalam perhitungan gaji karyawan. Sementara itu, total pendapatan bersih yang dibawa pulang atau masuk rekening karyawan dinamakan take home pay.

Untuk membantu Anda lebih memahami mengenai take home pay dan cara menghitung take home pay karyawan, yuk simak penjelasan di bawah ini.

Apa Itu Take Home Pay?

Take home pay adalah sejumlah uang yang diterima karyawan suatu perusahaan dengan sistem perhitungan penjumlahan semua pendapatan rutin dan insidentil, lalu dikurangi komponen potongan gaji. 

Take home pay sering pula disebut sebagai gaji bersih atau gaji netto yang benar-benar masuk ke rekening karyawan setiap periode gaji.

Baca Juga: Contoh Aplikasi Penggajian Online Gratis dan Kelemahannya

Adapun aneka komponen potongan gaji di antaranya : 

  • Pajak penghasilan : komponen pengurang PPh 21 yang dikenakan pemerintah Indonesia sesuai dengan peraturan pajak yang berlaku.
  • Iuran BPJS : sejumlah tarif yang dibayarkan untuk program asuransi sosial dan kesehatan seperti BPJS Kesehatan dan BPJamsostek.
  • Potongan lainnya : potongan gaji karyawan yang bersifat tidak tetap, misalnya denda keterlambatan, cicilan utang pinjaman karyawan, iuran koperasi atau sanksi karena pelanggaran aturan.

Komponen Perhitungan Take Home Pay (Gaji Bersih)

Apakah Anda masih keliru dengan perbedaan take home pay dan gaji pokok? Pada dasarnya, kedua istilah tersebut memiliki perbedaan yang jelas dari segi pengertian dan nominal yang didapatkan karyawan.

Agar Anda lebih mudah memahami perbedaannya secara menyeluruh, kenali lima komponen gaji yang dipertimbangkan perusahaan dalam menghitung gaji bersih karyawan di bawah ini : 

Gaji Pokok

Menurut SE Menteri Tenaga Kerja Nomor 7 Tahun 1990 tentang Pengelompokan Upah, gaji pokok merupakan imbalan dasar yang dibayarkan kepada karyawan menurut tingkat atau jenis pekerjaan, yang besarannya ditetapkan berdasarkan kesepakatan di kontrak kerja.

Gaji pokok dikategorikan sebagai pendapatan rutin karyawan. Semakin berat posisi dan tanggungjawab yang dimiliki, semakin besar gaji pokoknya.

Ada dua ketentuan umum mengenai penetapan gaji pokok berdasarkan PP Pengupahan, yaitu : 

  • Jika komponen upah karyawan hanya gaji pokok tanpa tunjangan, maka besaran gaji pokok mengacu pada upah minimum regional (UMR).
  • Jika komponen upah karyawan terdiri atas gaji pokok, tunjangan tetap dan tunjangan tidak tetap, maka besaran gaji pokok paling sedikit 75% dari jumlah gaji pokok ditambah tunjangan tetap.

Tunjangan Tetap

Tunjangan tetap adalah bagian dari pendapatan rutin karyawan berkaitan dengan pekerjaan dan diberikan secara teratur dan tetap. 

Tunjangan ini dibayarkan bersama gaji pokok dan tidak berkaitan dengan kehadiran dan kinerja karyawan di perusahaan.

Contohnya adalah tunjangan istri, tunjangan anak, tunjangan perumahan, tunjangan daerah dan lain-lain. 

Anda juga dapat menyebut tunjangan tetap sebagai benefit bekerja di perusahaan Anda dan jumlahnya tidak berubah selama karyawan tetap di posisi yang sama.

Tunjangan makan dan tunjangan transportasi dapat dimasukkan ke dalam kategori ini apabila pemberiannya tidak dikaitkan dengan kehadiran atau kinerja, dan dibayarkan secara tetap menurut satuan waktu, harian atau bulanan.

Tunjangan Tidak Tetap

Banner Hitung gaji PPh 21 BPJS karyawan kontrak PKWT di aplikasi HRIS Gadjian

Tunjangan tidak tetap adalah bagian dari pendapatan rutin karyawan yang dibayarkan secara tidak tetap dan pembayarannya bisa bersamaan dengan gaji pokok ataupun tidak, sesuai dengan kebijakan masing-masing perusahaan. 

Tunjangan ini berkaitan dengan kehadiran atau kinerja karyawan Anda.

Misalnya, tunjangan makan dan tunjangan transportasi yang diberikan atas dasar kehadiran karyawan di kantor.

Baca Juga: Cara Menghitung Gaji Pokok dan Tunjangan dengan Benar

Pendapatan Insidental

Pendapatan insidental merupakan imbalan yang diberikan kepada karyawan secara tidak tetap dipengaruhi faktor dan alasan tertentu. 

Misalnya bonus kinerja, bonus tahunan, uang lembur, hingga pembagian laba. Pembayarannya tidak setiap bulan. Besarannya pun berbeda-beda antar karyawan.

Potongan Gaji

Secara umum, komponen pemotong gaji berbentuk pajak penghasilan PPh 21, iuran BPJS Kesehatan, iuran BPJS Ketenagakerjaan, iuran hari tua yang dikelola lembaga tertentu, iuran koperasi dan pinjaman karyawan.

Bagaimana Cara Menghitung Take Home Pay Karyawan?

Perusahaan perlu memahami cara menghitung take home pay karyawan agar sistem payroll gaji dilakukan dengan akurat tanpa menimbulkan kesalahan yang berpotensi memicu ketidakpuasan karyawan.

Secara sederhana, rumus umum yang digunakan untuk menghitung take home pay  adalah sebagai berikut : 

Take Home Pay = {(Pendapatan Rutin + Insidental) – (Potongan Gaji)} – PPh 21*

*jika jenis penghasilan gross

Sebagai catatan, pendapatan rutin karyawan adalah akumulasi gaji pokok, tunjangan tetap dan tunjangan tidak tetap.

Tiga Langkah Menghitung Take Home Pay

Berdasarkan rumus di atas, inilah tiga langkah praktis yang dapat Anda ikuti.

  • Hitunglah total gaji kotor (bruto salary), mulai dengan menjumlahkan gaji pokok, tunjangan, bonus dan bentuk pendapatan lainnya.
  • Identifikasi aneka potongan gaji, dengan cara menjumlahkan pajak penghasilan, iuran BPJS, iuran pensiun, pinjaman karyawan, dan iuran koperasi. Potongan lainnya juga bisa dalam bentuk asuransi tambahan, sanksi kedisiplinan hingga asuransi tambahan.
  • Hitung take home pay atau gaji bersih dengan mengurangi jumlah gaji kotor dengan jumlah potongan gaji.

Pelajari komponen penambah dan pengurang perhitungan PPh 21 terbaru!

Simulasi Perhitungan Take Home Pay

Sebagai ilustrasi, pada sebuah perusahaan, Andi memiliki gaji pokok bulanan sebesar Rp5.000.000. Dia juga memperoleh tunjangan tetap sebesar Rp500.000 per bulan. 

Perusahaan memberi tunjangan makan Rp10.000 dan tunjangan transportasi Rp40.000 per hari. Pada bulan Agustus 2024, Andi masuk selama 25 hari kerja, jadi total tunjangan makan dan transportasi yang diterima Andi adalah Rp1.250.000.

Bulan ini, Andi berhasil mencapai target perusahaan sehingga memperoleh bonus sebesar Rp500.000

Namun, Andi memiliki angsuran pinjaman ke perusahaan sebesar Rp1.000.000 per bulan. Andi juga harus membayar iuran BPJS Kesehatan dan BPJamsostek sebesar Rp200.000 dan pajak PPh 21 sebesar Rp250.000.

Dari ilustrasi tersebut, diketahui bahwa : 

  • Gaji pokok : Rp5.000.000
  • Tunjangan tetap : Rp500.000
  • Tunjangan tidak tetap : Rp1.250.000
  • Pendapatan insidental : Rp500.000
  • Pinjaman : Rp1.000.000
  • Iuran BPJS : Rp200.000
  • Tarif PPh 21 bulanan* = Misal, Rp250.000

*jika jenis penghasilan gross, maka tarif PPh 21 = TER x penghasilan bruto. Cek daftar tabel tarif PPh 21!

Maka, perhitungan take home pay yang diterima Andi pada bulan Agustus 2024 adalah sebagai berikut : 

Take home pay (gaji bersih) = {(Rp5.000.000 + Rp500.000 + Rp1.250.000 + Rp500.000) – (Rp1.000.000 + Rp200.000)} – Rp 250.000

                                                 =  Rp5.800.000

Jadi, total take home pay yang akan diterima Andi adalah sebesar Rp5.800.000 pada bulan Agustus 2024.

Baca Juga: 3 Cara Menghitung Kenaikan Gaji Karyawan

Hitung Take Home Pay Karyawan Lebih Mudah dengan Gadjian

Berdasarkan perhitungan take home pay di atas, dengan adanya beberapa komponen penambah dan pemotong yang berbeda-beda di setiap karyawan, tentu akan merepotkan jika harus menghitung manual. 

Terlebih, kesalahan perhitungan gaji dapat berakibat fatal terhadap budget dan ketidakpuasan karyawan.

Saat ini, sudah banyak perusahaan menggunakan kalkulator take home pay untuk mempermudah perhitungan gaji bersih karyawan. Aplikasi penggajian karyawan Gadjian menawarkan fitur HRIS terlengkap untuk Anda.

Gunakan fitur kalkulator gaji online Gadjian untuk menghitung pajak PPh 21, iuran BPJS, dan take home pay karyawan Anda dengan otomatis dan cepat.

contoh slip gaji di kalkulator BPJS karyawan
Contoh slip gaji karyawan di aplikasi HRIS Gadjian

Melalui Gadjian, Anda dapat dengan mudah memasukkan data-data komponen perhitungan take home pay, mulai dari gaji pokok, aneka tunjangan, bonus, lembur hingga potongan dan iuran yang berlaku untuk mendapatkan jumlah take home pay yang akurat. Semua data tersebut nanti akan dicantumkan dalam slip gaji online Gadjian.

Gadjian juga dapat digunakan untuk pembayaran gaji otomatis. Mulai sekarang, yuk atur perencanaan dan pengelolaan penggajian karyawan Anda dengan Gadjian.

coba gratis demo aplikasi HRIS dan payroll Gadjian

Baca Juga Artikel Lainnya