Upah Minimum Regional (UMR) di setiap wilayah per 1 Januari 2019 mengalami kenaikan sebesar 8,03%, sesuai dengan angka yang dikeluarkan Kementerian Ketenagakerjaan. Sebelumnya, gubernur di setiap provinsi telah menetapkan dan mengumumkan kenaikan upah minimum pada 1 November 2018 lalu.
DKI Jakarta menetapkan upah minimum sebesar Rp 3.940.973, Daerah Istimewa Yogyakarta Rp 1.570.922, Aceh Rp 2.916.810, Kalimantan Timur Rp 2.747.561, dan Sulawesi Selatan Rp 2.860.382. Mengapa besaran upah minimum tidak seragam? Hal ini dipengaruhi oleh standar kebutuhan hidup layak serta tingkat produktivitas yang berbeda-beda.
Baca Juga: Tanya Jawab UU Cipta Kerja: Perjanjian Kerja dan Pengupahan
Pengertian UMR
Apa itu UMR? UMR adalah standar minimum yang digunakan oleh para pengusaha dan pelaku industri dalam pengupahan pekerja/buruh. Tujuan ditetapkannya UMR adalah untuk memastikan pekerja memperoleh upah sebagai penghasilan yang layak.
Bagaimana standar penghasilan yang layak? Menurut Peraturan Pemerintah (PP) Pengupahan No 78 Tahun 2015 Pasal 4, penghasilan yang layak merupakan jumlah penerimaan atau pendapatan pekerja dari hasil pekerjaannya sehingga mampu memenuhi kebutuhan hidup pekerja dan keluarganya secara wajar.
UMR yang ditetapkan kepala daerah bisa meliputi Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK). Berdasarkan PP Pengupahan, UMK harus lebih besar dari UMP. Selain itu, terdapat pula ketentuan di Pasal 42 bahwa upah minimum hanya berlaku bagi pekerja dengan masa kerja kurang dari satu tahun.
Baca Juga: Bagaimana Menentukan Gaji Pokok Karyawan?
Apa beda UMR dan gaji pokok? UMR bukanlah gaji pokok yang diterima pekerja. Gaji pokok merupakan imbalan dasar dari sebuah pekerjaan yang besarnya ditentukan menurut skala upah yang berlaku di perusahaan. UMR ditetapkan oleh pemerintah, termasuk besaran persentase kenaikan setiap tahunnya, sedangkan gaji pokok adalah kebijakan setiap perusahaan.
3 Kemungkinan Gaji Pokok UMR
Perusahaan bisa memberikan upah pekerja yang terdiri dari gaji pokok saja atau gaji pokok ditambah tunjangan tetap. Jika upah terdiri dari gaji pokok dan tunjangan tetap, maka minimal gaji pokok adalah 75% dari jumlah upah.
Sementara, menurut Pasal 41 PP Pengupahan, UMR adalah upah minimum yang dapat terdiri dari upah tanpa tunjangan atau upah pokok termasuk tunjangan tetap. Dengan demikian, gaji pokok merupakan komponen dari UMR. Ada tiga kemungkinan sebagai berikut:
- Gaji pokok lebih kecil dari UMR
Apabila pengusaha membayar upah sesuai UMR dengan komponen gaji pokok dan tunjangan tetap. Misalnya, UMR Rp 3.200.000, pekerja menerima gaji pokok Rp 2.700.000 dan tunjangan tetap Rp 500.000.
- Gaji pokok sama dengan UMR
Apabila pengusaha membayar upah sesuai UMR dengan komponen gaji pokok tanpa tunjangan. Misalnya, UMR Rp 3.200.000, pekerja menerima gaji pokok tanpa tunjangan Rp 3.200.000.
- Gaji pokok lebih besar dari UMR
Apabila pengusaha membayar gaji pokok di atas UMR. Misalnya UMR Rp 3.200.000, pekerja menerima gaji pokok Rp 3.700.000.
Perusahaan yang menggaji sesuai UMR harus merevisi upah karyawan setiap tahun menyesuaikan kenaikan UMR yang ditetapkan pemerintah. Misalnya, perusahaan di Jakarta tahun 2018 mengupah karyawan di level terbawah Rp 3.700.000 (UMR Rp 3.648.035), maka tahun 2019 harus menaikkan upahnya sesuai UMR terbaru.
Bagaimana dengan perusahaan Anda? Apakah Anda menggaji karyawan sesuai UMR atau punya standar lebih tinggi? Yang mana pun, setiap penggajian, Anda harus menghitungnya secara cermat agar tidak merugikan karyawan maupun perusahaan.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Upah Minimum dalam Menghitung Gaji Karyawan?
Praktis! Perhitungan Penggajian dengan Gadjian
Jika ingin bebas kekeliruan, Anda bisa memanfaatkan aplikasi payroll Gadjian. Aplikasi berbasis komputasi awan ini dapat melakukan hitung gaji online secara otomatis dengan memasukkan seluruh komponen yang berpengaruh pada slip gaji, seperti lembur, tunjangan, bonus, THR, PPh 21, iuran BPJS, dan pinjaman karyawan.
Lupakan perhitungan rumit dan lama dengan Excel. Dengan Gadjian, Anda bekerja lebih cepat dan lebih hemat waktu. HR software ini merupakan aplikasi penggajian serba bisa dengan banyak fitur dan terintegrasi dengan aplikasi lain, seperti Mandiri Cash Management, Urbanhire, Jurnal, dan Hadirr.
Cukup dengan satu paket payroll software Gadjian, semua pekerjaan administrasi penggajian bisa diselesaikan secara efisien. Bahkan, Anda juga bisa membayar gaji semua karyawan hanya dengan sekali klik “bayar gaji”. Yuk, coba aplikasi ini sekarang.