Dalam era war for talent saat ini, perusahaan bersaing berebut calon karyawan terbaik di pasar tenaga kerja dan berusaha mempertahankan mereka. Salah satu cara ampuh memenangkan hati kandidat berbakat adalah dengan strategi employer branding.
Rata-rata kandidat terbaik hanya mau melamar ke perusahaan yang sesuai dengan harapan mereka, atau minimal menawarkan sesuatu yang lebih baik dari tempat kerja sebelumnya. Mereka mencari informasi tentang perusahaan, baik dari situs perusahaan, media sosial, maupun testimoni karyawan.
Nah, gambaran yang melekat pada perusahaan tersebut akan memengaruhi keputusan kandidat apakah mereka akan melanjutkan melamar atau tidak.
Apa itu employer branding?
Employer branding adalah strategi talent acquisition dengan cara membangun dan memelihara citra perusahaan sebagai tempat kerja terbaik. Employer branding bukan hanya memberikan efek persepsi positif di mata pelamar kerja, tetapi juga pengalaman positif bagi karyawan perusahaan.
Definisi tempat kerja terbaik dapat mencakup banyak hal yang ditawarkan perusahaan, yang dikenal sebagai employee value proposition (EVP).
EVP adalah semua bentuk keuntungan dan manfaat yang akan diperoleh karyawan apabila bekerja di perusahaan bersangkutan, bisa berupa paket kompensasi yang kompetitif, lingkungan kerja menyenangkan, cuti tambahan, kesempatan pelatihan di luar negeri, pengembangan karier, work-life balance, dan lainnya.
Prinsip employer branding sama dengan product branding, di mana marketing membangun citra produk agar leading di pasar dan memenangkan hati konsumen. Sementara itu, HR, HC, recruitment specialist, atau talent acquisition di perusahaan menjalankan tugas employer branding untuk membangun citra perusahaan untuk memenangkan hati karyawan dan kandidat.
Baca Juga: Cara Menarik dan Mempertahankan Karyawan Gen Z
Contoh employer branding yang sukses adalah Google, perusahaan teknologi yang berhasil mencitrakan diri sebagai tempat kerja impian. Hampir setiap pencari kerja di dunia punya gambaran positif tentang perusahaan ini.
Mereka melihat Google sebagai perusahaan yang memiliki budaya inovatif, menjanjikan pengembangan karier yang jelas, menawarkan fleksibilitas dan keseimbangan kehidupan kerja, punya komitmen terhadap keberagaman dan inklusivitas, dan punya perhatian besar terhadap kesejahteraan karyawan.
Jadi, employer branding adalah soal bagaimana reputasi perusahaan kamu di mata karyawan dan calon karyawan, apakah karyawan kamu akan merekomendasikan perusahaan ke orang lain untuk melamar, dan apakah kandidat di luar melihat perusahaan kamu sebagai tempat kerja yang menarik.
Membangun employer branding tidak cukup hanya dengan menawarkan content video tentang kantor dengan fasilitas tidur siang, ruang video games, dan kopi gratis. Tetapi, tidak kalah penting adalah bagaimana perusahaan berhasil membangun engagement dengan karyawannya.
Manfaat employer branding
Tujuan utama employer branding adalah membuat perusahaan sebagai tempat kerja impian, menarik top talent, dan mempertahankan karyawan terbaik. Perusahaan dengan citra positif akan lebih mudah menemukan SDM yang dibutuhkan serta membangun organisasi yang kuat untuk mencapai tujuan.
Ada beberapa manfaat employer branding bagi perusahaan, di antaranya:
a. Menarik kandidat terbaik
Reputasi yang kuat menjadikan perusahaan magnet rekrutmen yang akan menarik dan menggoda bakat-bakat terbaik di luar, bukan saja mereka yang sedang aktif mencari kerja, tetapi juga karyawan yang telah bekerja di perusahaan lain yang terbuka untuk pekerjaan baru.
b. Meningkatkan kepuasan dan retensi karyawan
Employer branding secara langsung memberikan pengalaman menyenangkan bekerja di perusahaan bersangkutan, sehingga akan meningkatkan loyalitas dan mengurangi retensi. Semakin kuat reputasi perusahaan maka semakin tinggi kepuasan karyawan terhadap perusahaan.
Kamu juga bisa menerapkan beberapa program retensi karyawan, pelajari lebih lanjut!
c. Menurunkan biaya rekrutmen
Dengan memiliki reputasi positif, perusahaan tidak perlu banyak membuang uang untuk memasang iklan lowongan pekerjaan. Bahkan dalam keadaan tidak merekrut pun, perusahaan akan menerima banyak lamaran kerja.
Baca Juga: 5 Aplikasi Rekrutmen Berbasis Web untuk HRD
d. Meningkatkan daya tarik bisnis
Citra perusahaan akan memengaruhi aktivitas bisnis. Contohnya, perusahaan yang memiliki nilai-nilai dan budaya perusahaan yang kuat akan tercermin pada sikap karyawan, termasuk dalam memperlakukan pelanggan dan konsumen.
e. Mendorong keunggulan kompetitif
SDM adalah faktor kunci dari sebuah organisasi, sehingga mempekerjakan orang-orang terbaik di bidangnya akan mendorong perusahaan lebih produktif dan inovatif dalam mencapai tujuan, termasuk memenangkan persaingan di pasar.
Membangun strategi employer branding
Ada banyak cara membangun reputasi perusahaan sebagai tempat kerja terbaik. Cara yang paling umum adalah fokus pada elemen utama employer branding, yaitu:
1. Corporate culture
Membangun budaya organisasi berdasarkan nilai-nilai dan perilaku positif akan membantu branding perusahaan. Sejumlah perusahaan menonjolkan budaya unik organisasi untuk menarik kandidat yang memiliki nilai-nilai yang selaras dengan mereka.
2. Career development
Perusahaan yang menawarkan pengembangan profesional karyawan dengan menyediakan jalur yang jelas untuk pertumbuhan karier akan menjadi tempat kerja yang menarik dibanding perusahaan yang tidak menawarkannya.
3. Work-life balance
Keseimbangan pekerjaan dan kehidupan menjadi salah satu yang kerap dicari kandidat dan karyawan. Perusahaan yang menawarkan fleksibilitas jam kerja, sistem kerja remote atau hybrid, atau kemudahan lain mengenai jam kerja, akan memiliki citra sebagai perusahaan yang peduli work-life balance.
Pelajari apa saja manfaat penerapan work life balance!
4. Diversity, equity, dan inclusion (DEI)
Lingkungan kerja yang inklusif serta menghargai keberagaman dan kesetaraan akan menjadi tempat kerja yang menarik. Perusahaan yang menerapkan nilai-nilai DEI lebih banyak diminati kandidat ketimbang perusahaan yang menerapkan diskriminasi atas gender, usia, etnis, agama, golongan, dan pilihan politik.
5. Leadership and management style
Gaya kepemimpinan yang tercermin dalam sikap dan perilaku para eksekutif di dalam organisasi berkontribusi terhadap penguatan employer branding. CEO dengan kepemimpinan yang inspiratif, inovatif, dan unik bisa menjadi daya tarik yang kuat di mata calon karyawan, contohnya adalah Larry Page, Jack Ma, dan Jeff Bezos.
6. Employee well-being and benefit
Memberikan prioritas pada program kesehatan fisik dan mental serta perlindungan dan keamanan kerja karyawan, termasuk memberikan tunjangan dan benefit karyawan, akan membantu membentuk citra perusahaan yang peduli dengan kesejahteraan karyawan.
7. Communication and transparency
Perusahaan yang membangun komunikasi yang jelas dan transparan tentang nilai, kebijakan, dan tujuan organisasi, lebih memiliki daya tarik. Komunikasi yang efektif akan membangun engagement dan kepercayaan karyawan terhadap pemimpin perusahaan.
8. Compensation, recognition, and reward
Sistem kompensasi, pengakuan, dan penghargaan karyawan merupakan elemen penting dalam employer branding. Tidak cukup dengan kompensasi yang menarik, reputasi perusahaan juga perlu dibangun dengan budaya kerja yang mengakui dan mengapresiasi pencapaian karyawan.
Baca Juga: 7 Manfaat Reward Karyawan yang Sebaiknya Perusahaan Berikan
9. Training and development
Perusahaan yang berinvestasi dalam pembelajaran berkelanjutan dan pengembangan keterampilan melalui pelatihan menunjukkan komitmen mereka terhadap pertumbuhan karyawan, sehingga akan menjadi daya tarik bagi kandidat.
10. Recruitment and onboarding
Rekrutmen dan onboarding akan membarikan kesan awal bagi calon karyawan. Pengalaman karyawan dalam proses rekrutmen bisa menimbulkan persepsi baik dan buruk. Misalnya, proses rekrutmen yang cepat dan efisien akan menggambarkan bahwa perusahaan tersebut menghargai calon karyawan.
Pelajari juga beragam alat tes psikologi dalam mempermudah proses rekrutmen!
Aplikasi HR untuk mendukung strategi employer branding
Gunakan aplikasi payroll online Gadjian dan aplikasi absensi online Hadirr untuk memudahkan pekerjaan kamu mengelola administrasi karyawan dan mendukung branding perusahaan. Bagaimana kedua aplikasi ini membantu membangun reputasi perusahaan?
- Gadjian adalah aplikasi penggajian berbasis web yang menghitung otomatis slip gaji online dengan akurat dan mengurangi error, sehingga memberikan transparansi sistem pengupahan di perusahaan.
- Fitur cuti online memberikan pengalaman positif bagi karyawan karena kemudahan dalam pengajuan cuti, izin, dan sakit lewat aplikasi GadjianKu, sehingga prosedur cuti karyawan lebih ringkas, cepat, dan tidak berbelit.
- Fitur penilaian kinerja karyawan membantu proses penilaian karyawan yang adil dan transparan, serta mendukung kebijakan reward karyawan sesuai dengan kinerja masing-masing.
- Modul rekrutmen GATS dapat mengefisienkan proses rekrutmen karyawan, sehingga tidak hanya membantu HR menghemat biaya dan waktu, tetapi juga memberikan pengalaman positif bagi kandidat selama mengikuti tahapan seleksi.
- Payuung, platform benefit karyawan yang terafiliasi dengan Gadjian, menyediakan beragam benefit untuk menunjang kesejahteraan, wellness, maupun gaya hidup karyawan.
- Hadirr menyediakan sistem absensi yang praktis, mudah, dan menyenangkan hanya dengan selfie di smartphone karyawan. Bahkan, aplikasi ini mengakomodasi karyawan yang ketinggalan ponsel atau kehabisan kuota internet, dengan cara absen dari ponsel milik rekan kerja.
- Fitur timesheet karyawan memudahkan karyawan mencatat jadwal kerja harian di aplikasi Hadirr dan berbagi tugas dengan tim, sehingga memudahkan HR memantau produktivitas dan menghitung kompensasi secara adil dan transparan untuk pekerjaan dengan upah per jam atau per project.
- Dengan absensi online, timesheet online, client visit, dan reimbursement yang merupakan solusi kerja jarak jauh, Hadirr mendukung sistem kerja remote dan hybrid.
Selain fitur di atas, Gadjian dan Hadirr akan menghemat waktu kerja kamu, sehingga kamu punya waktu lebih banyak untuk menyusun dan mengevaluasi strategi employer brand yang paling cocok untuk perusahaan kamu.