Performance management merupakan aspek penting dalam operasi bisnis yang dapat berdampak signifikan terhadap kesuksesan perusahaan.
Pembicara Linda S. Wirawan sebagai seorang konsultan & praktisi HR dan bisnis profesional memberikan contoh performance management yang baik bersama Gadjian Academy dalam video YouTube berjudul “Best Practices dalam Performance Management (Manajemen Kinerja) Bagian 3”.
Studi Kasus Performance Management Bakmi GM
Bu Linda menyampaikan strategi dan contoh performance management atau manajemen kinerja yang efektif dari perusahaan fast food lokal, yakni Bakmi GM.
Dari penyampaiannya, kita dapat menggarisbawahi pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang membuat karyawan merasa dihargai dan aman, serta menyoroti peran HR dalam memfasilitasi proses ini.
1. Standar operasional
Menciptakan budaya perusahaan yang unggul merupakan hal yang sangat penting dalam mencapai kesuksesan perusahaan. Pada contoh kasus Bakmi GM, disorot pentingnya implementasi nol kecacatan dalam proses operasional perusahaan.
Menurut Bu Linda, fokus pada detail dan pencatatan setiap proses operasional menjadi kunci utama dalam mencapai standar nol kecacatan sehingga Bakmi GM bisa mencapai kesuksesan bisnis seperti sekarang.
Bu Linda mengungkapkan kekagumannya terhadap pendekatan perusahaan yang sangat teliti dalam mencatat proses dalam buku besar, memastikan bahwa operasi bebas dari kesalahan.
Komitmen terhadap nol cacat ini menunjukkan dedikasi perusahaan terhadap keunggulan dan menetapkan standar yang tinggi untuk manajemen kinerja, padahal pada saat itu penggunaan komputer masih sangat terbatas.
Tidak hanya dalam pencatatan, dalam proses operasional lainnya seperti durasi memasak pun restoran tersebut memiliki standar waktu dalam pembuatan menunya, sehingga pembeli dapat memperkirakan waktu menunggu yang pasti.
Dengan menekankan pentingnya perhatian terhadap detail dan ketepatan dalam operasi mereka, perusahaan ini menetapkan fondasi yang kuat untuk mencapai standar kinerja dan kualitas yang tinggi.
2. Proses rekrutmen, value, dan culture
Bu Linda juga menyoroti pentingnya merekrut karyawan dengan pola pikir layanan yang kuat. Perusahaan fast food ini berfokus pada perekrutan individu yang berkomitmen untuk memberikan layanan yang luar biasa kepada pelanggan
Hal tersebut menggarisbawahi pentingnya menyelaraskan nilai-nilai karyawan dengan tujuan perusahaan. Proses rekrutmen menjadi faktor krusial dalam membangun budaya perusahaan yang unggul.
Perusahaan tersebut sangat memperhatikan kualitas calon karyawan yang direkrut, dengan mencari individu yang memiliki mindset dan komitmen pelayanan yang baik.
Dengan memprioritaskan perekrutan individu yang mewujudkan nilai-nilai perusahaan yang berorientasi pada layanan, perusahaan dapat menumbuhkan budaya layanan yang luar biasa dan menjunjung tinggi nilai-nilai inti.
Mindset dan komitmen pelayanan ini tidak hanya dimiliki oleh crew saja, tetapi juga bagi para leader hingga jajaran direksi yang masih turun langsung dalam menjaga kebersihan store.
Komitmen pelayanan ini penting sekali dalam menciptakan yang namanya values dan akhirnya membangun corporate culture.
Dari contoh perusahaan lokal ini, kita mendapatkan dua poin penting dalam manajemen kinerja, yaitu standar operasional dan proses rekrutmen yang mengedepankan value perusahaan.
Keduanya berkontribusi pada peningkatan kinerja dan kepuasan pelanggan hingga membuat Bakmi GM dikenal seperti sekarang.
“(Untuk) company yang tidak terlalu besar, tidak perlu berkecil hati tidak memiliki sistem yang mampu afford (segala urusan), karena sebenarnya buat saya yang paling penting itu adalah manusianya,” ungkap Bu Linda.
“Karena kan sistem itu juga dibuat (oleh) manusia, so kita bisa melakukan itu kok temen-temen,” melanjutkan keterangan sebelumnya.
Baca Juga: Mengenal Performance Management System
Penerapan KPI dan Metode PDCA
Selain praktek di atas, Bu Linda juga menekankan peran key performance indicator (KPI) dalam manajemen kinerja. Menetapkan KPI karyawan yang jelas dan terukur sangat penting untuk menyelaraskan kinerja individu dan tim dengan tujuan perusahaan.
Metode PDCA adalah singkatan dari Plan-Do-Check-Act. Metode ini merupakan pendekatan manajemen siklus terus-menerus yang digunakan untuk memperbaiki proses dan produk.
- Plan, tahap ini melibatkan menetapkan tujuan dan menentukan cara untuk mencapainya meliputi perencanaan tindakan yang akan diambil.
- Do, pada tahap ini, rencana yang telah dibuat dilaksanakan melibatkan implementasi rencana dan pengumpulan data.
- Check, setelah tindakan dilaksanakan, data dan hasilnya dianalisis untuk memastikan apakah tujuan tercapai dengan membandingan hasil dengan target yang ditetapkan.
- Act, tindakan korektif diperlukan jika ada ketidaksesuaian antara hasil aktual dan target berdasarkan hasil analisis atau penyesuaian rencana untuk siklus berikutnya.
Bu Linda menggarisbawahi pentingnya perencanaan, penerapan, dan pemantauan KPI setiap hari, menyoroti kompleksitas dan pentingnya tugas-tugas ini dalam mendorong peningkatan kinerja dan kesuksesan perusahaan.
Tak hanya itu, penekanan pada KPI yang jelas dan dijalankan secara konsisten juga menjadi hal yang sangat ditekankan. Setiap anggota tim diharapkan untuk menjalankan KPI setiap hari, sehingga pencapaian tujuan perusahaan dapat terus diawasi dan dievaluasi.
“Jadi gini loh sebenarnya kayak bikin goals dan KPI itu tuh kalau misalnya cuman nulis-nulis saja, tetapi tidak dilakukan, ya, tidak akan tercapai apa-apa,” ungkap Bu Linda,.
“Misalnya, revenue atau income atau apalah 100% dari tahun lalu, caranya adalah a b c sampai z, tetapi tidak dilakukan, iya itu cuman tertulis,” Bu Linda melanjutkan.
Baca Juga: Pentingkah Performance Management bagi Perusahaan?
Peran HR dalam Performance Management
Di dalam materi yang disampaikan juga menyoroti peran HR dalam performance management. Penting bagi HR untuk menciptakan lingkungan kerja yang membuat karyawan merasa dihargai dan didukung.
Bu Linda membahas peran psikologi dan konseling tidak resmi yang sering dilakukan oleh HR, menyoroti pentingnya SDM dalam memahami dan menangani kebutuhan dan kekhawatiran karyawan.
Selain itu, Bu Linda juga membahas fase-fase manajemen kinerja, PDCA, di perusahaan-perusahaan Indonesia dan menekankan pentingnya manajemen kinerja dalam meningkatkan kepuasan karyawan dan mengurangi perputaran karyawan.
Peran Human Resources (HR) juga diakui sebagai kunci dalam membangun budaya perusahaan yang unggul. Selain menjalankan fungsi-fungsi administratif, HR juga berperan dalam membangun budaya perusahaan yang sehat.
Baca Juga: Contoh Performance Improvement Plan dan Cara Membuatnya
Kesimpulan
HR diharapkan mampu membaca psikologi karyawan dan memberikan dukungan serta bimbingan kepada para karyawan berbasis data karyawan.
Secara keseluruhan, manajemen kinerja menekankan pentingnya menciptakan budaya atau standar keunggulan, menyelaraskan nilai-nilai karyawan dengan tujuan perusahaan, menetapkan KPI yang jelas, dan mengakui peran penting HR dalam membina lingkungan kerja yang mendukung.
Dengan menerapkan hal tersebut, perusahaan dapat meningkatkan proses manajemen kinerja mereka, mendorong keterlibatan dan kepuasan karyawan, dan pada akhirnya mencapai kesuksesan yang lebih besar dalam operasi mereka.
Tonton video lengkap mengenai contoh konkret performance management yang berjudul “Best Practices dalam Performance Management (Manajemen Kinerja)“ di channel youtube Gadjian!