Sejak Kartini memperjuangkan pendidikan untuk perempuan Indonesia, kiprah perempuan semakin maju. Pekerja perempuan menjadi bagian tak terpisahkan dari industri di Indonesia; sementara pemimpin perempuan turut membukakan jalan untuk pemenuhan hak-hak pekerja perempuan. Konon, Sumber Daya Manusia identik dengan perempuan karena dianggap lebih dapat memahami kebutuhan karyawan. Tak ayal, lima “Kartini” berikut ini membuktikan kontribusi Divisi HR dapat memberikan pengaruh besar kepada perusahaan, dan bahkan peningkatkan aset manusia Indonesia. Mari simak kisah mereka.
Enny Hartati Sampurno
Vice President Sales (Board of Director), Unilever Indonesia
Sebelum menjabat sebagai Vice President Sales (Board of Director), Enny terlebih dahulu menjabat sebagai Vice President HR (Board of Director) selama 4 tahun 5 bulan. Saat itu, Beliau merupakan pihak yang memiliki andil terbesar dalam kemajuan pengembangan sumber daya manusia di Unilever Indonesia. Tak kurang dari 6000 pekerja bergantung pada kebijakan Beliau. Dengan latar belakang pendidikan yaitu jurusan Akuntansi, Beliau memiliki wawasan yang luas di bidang keuangan, layanan pelanggan, dan bisnis. Tak heran jika Beliau cukup sering berpindah departemen karena dipandang dapat menciptakan inovasi-inovasi.
Salah satu ide Beliau yang terbukti meningkatkan kinerja karyawan adalah program pengembangan keterampilan dan kapabilitas sumber daya manusia, dengan mengacu pada rasio 70:20:10, yaitu 70% job training, 20% coaching oleh pimpinan dan manajer, dan 10% training berupa teori dan kurikulum.
Di samping itu, pada masa kepemimpinan Bu Enny di divisi HR, Beliau bekerjasama dengan universitas-universitas untuk mengadakan Leadership Sustainable Classes dengan tujuan mendapatkan talent terbaik. Tak tanggung-tanggung, Unilever berkomitmen mengirim staf papan atas untuk berbicara di forum-forum kampus tersebut untuk meningkatkan employer branding.
Ade Suryanti
Mantan Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum PT. Pupuk Kujang
Insinyur perempuan pertama dalam sejarah divisi produksi Pupuk Sriwijaya ini aslinya lulusan Teknik Kimia ITB. Beliau terlibat dalam berbagai proyek diversifikasi produk-produk kimia, hingga menjadi manajer kantor yang mengurus kegiatan pemasaran, pengadaan barang, sampai kerja sama dengan supplier. Akan tetapi, sejak awal bekerja pun, Beliau sudah memiliki ketertarikan di bidang sumber daya manusia. Menurut Ade, mengurusi hal-hal yang berhubungan dengan pengelolaan, pemeliharaan dan pengembangan sumber daya manusia berbasis kompetensi, menggali dan mengembangkan talenta karyawan, serta bagaimana mengembangkan sebuah tim untuk mencapai tujuan perusahaan; merupakan sebuah urusan yang tak dapat dianggap remeh.
Saat didapuk menjadi Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum PT Pupuk Kujang pada tahun 2004, Beliau fokus pada transformasi mindset dan perilaku karyawan Pupuk Kujang. Beliau juga berupaya untuk mengadakan program-program yang dapat mengembangkan minat dan kepribadian karyawan sehingga mereka merasa nyaman dalam bekerja. Kerja keras Beliau dalam mewujudkan optimalisasi potensi karyawan Pupuk Kujang membuahkan penghargaan Anugerah Kartini BUMN.
Baca Juga: Ingin Berkarir Menjadi HR? Ini Dia 4 Kisah Inspiratif dari Para HR Profesional
Mira Amahorseya
Direktur Utama PT. Sarinah (Persero)
Walaupun bukan orang yang menangani divisi HR secara langsung, Mira menaruh concern teramat besar bagi bidang Sumber Daya Manusia. Dalam sebuah wawancara dengan majalah perempuan, Beliau menyatakan bahwa tantangan terbesar dalam menggerakkan perusahaan adalah Human Capital. Beliau berpendapat, “mengelola SDM itu paling menantang, karena kita harus terus berupaya untuk membangun SDM agar semakin tangguh dan berdaya saing tinggi.” Beliau juga merancang program-program pelatihan dan pemberian tunjangan bagi para karyawan. Dari terobosan-terobosan yang Beliau ciptakan di bidang sumber daya manusia tersebut, berdampak positif kepada tingkat occupancy Sarinah Thamrin yang saat ini mencapai 100%.
Retno Hardiasiwi
Direktur Teknik dan Infrastruktur PT. TWCBPRB (Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko)
Hingga tahun 2014, Retno Hardiasiwi merupakan Direktur Umum dan Personalia. Kemudian Beliau pindah ke jabatan Direktur Operasi, sementara saat ini Beliau menjabat sebagai Direktur Teknik dan Infrastruktur; kesemuanya di PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko. Selain telah mendapatkan berbagai award, Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Republik Indonesia Prof Dr Sri Adiningsih pun menyanjung Beliau karena inovasi-inovasi yang Beliau ciptakan selama bertugas. Sebagai contoh, Bu Retno tidak hanya berpikir untuk meningkatkan potensi para karyawan PT TWC, tetapi juga masyarakat di sekitar Candi Borobudur. Salah satunya melalui pembangunan Balai Ekonomi Desa di mana karyawan PT TWC dapat bersinergi dengan masyarakat umum. Dengan demikian, program-program PT TWC pun mendapat dukungan dari pihak eksternal.
Baca Juga: Ingin Jadi HR Profesional? Hindari 7 Karakter Buruk HR Ini
Veronika Linardi
Co-Founder dan CEO Qerja
Ide mendirikan situs informasi gaji dan tempat kerja berawal dari sebuah riset yang menunjukkan tingkat kepuasan kerja orang Indonesia sangat rendah. Beliau percaya harus ada sebuah platform untuk mendiskusikan tentang gaji, program peningkatan karir, dan sebagainya–yang berhubungan dengan sumber daya manusia. Dengan demikian, tenaga kerja Indonesia dapat lebih berkembang. Sebelumnya, Beliau telah mendirikan lembaga konsultan untuk membantu perusahaan merekrut kandidat terbaik.
Afia Fitriati
Co-Founder dan CEO Gadjian
Memahami bahwa kebutuhan pengelolaan Sumber Daya Manusia perusahaan berkembang pasti berbeda dengan perusahaan besar, Afia mengembangkan Gadjian dengan fitur-fitur yang disesuaikan dengan kebutuhan UKM di Indonesia. Gadjian merupakan payroll software Indonesia yang akan memudahkan pekerjaan Divisi HR, atau bahkan meminimalisasi pengeluaran yang terkait dengan pengelolaan administrasi karyawan. Beliau berharap aplikasi ini menjadi solusi bagi para pemilik usaha yang kerap menghabiskan waktu untuk mengurusi perhitungan gaji dengan segala tunjangan dan potongannya; merekap absensi dan mengatur pola kerja; serta menghitung pajak penghasilan PPh 21. UKM di Indonesia merupakan naungan bagi pekerja lokal, sehingga Beliau berharap ekonomi Indonesia akan bertumbuh seiring pertumbuhan UKM.
Ingin mendapatkan pengetahuan dan menambah kemampuan dibidang HR agar dapat berkarir menjadi HR Profesional? Dapatkan training HR setiap bulan dari Gadjian? Tertarik mendapatkannya?