Hindari 7 Karakter Buruk HR Ini untuk Jadi HR Profesional

Image by yanalya on Freepik - Karakter Buruk HR yang Perlu dihindari

Perjalanan karier menuju HR profesional yang berdedikasi memang penuh tantangan. Anda mungkin tidak bisa menyenangkan semua pihak, akan tetapi ada beberapa karakter buruk yang tidak boleh Anda miliki jika mau karir HR Anda sukses.

Pada dasarnya, peran HR sebagai fasilitator peningkatan aset manusia dalam perusahaan, menuntut HR menjadi teladan dalam bersikap. Sebagai contoh, HR harus menjunjung tinggi etika dan memperlakukan karyawan dengan respek.

Ketika seorang karyawan melakukan suatu kesalahan, HR harus mampu menyampaikan kritik dengan santun dan tidak mempermalukannya di hadapan karyawan lain. Bahkan, memberikan surat peringatan pun ada aturannya, tidak boleh semena-mena dan seenaknya.

Baca Juga: 10 Tips Membangun Disiplin Kerja Karyawan Ala HRD

Karakter Buruk HR yang Harus Dihindari

Image by Freepik - Karakter Buruk HR

Berikut karakter buruk HR yang harus Anda hindari:

1. Memberlakukan standar evaluasi yang subjektif

Atas dasar kecenderungan atau kesukaan terhadap segelintir karyawan, HR memberikan perlakuan istimewa padahal mereka tidak menciptakan prestasi yang signifikan. Hati-hati, bisa jadi Anda sedang melakukan diskriminasi, dan hal ini jelas dilarang dalam Undang-undang Ketenagakerjaan. Jangan sampai HR menilai karyawan tidak berdasarkan Key Performance Indicator (KPI) yang benar.

2. Gagal dalam mengkomunikasikan job description atau tanggung jawab karyawan

Selain rekrutmen, orientasi karyawan baru juga merupakan bagian dari tugas HR. Ketika karyawan tidak memahami ekspektasi perusahaan terhadap dirinya, maka ia akan sulit memenuhi target produktivitas.

3. Melupakan tanggal-tanggal penting

Meskipun beban pekerjaan menumpuk, jangan sampai HR mengacuhkan hari-hari yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan keharmonisan hubungan karyawan seperti hari besar nasional atau ulang tahun karyawan.

Sebagai contoh, Halal Bi Halal sesudah Idulfitri, atau Peringatan 17 Agustus yang biasa diramaikan dengan lomba-lomba. Ulang tahun karyawan juga dapat dirayakan bersama-sama setiap bulannya. Kegiatan sederhana seperti ini dapat berdampak positif pada kinerja karyawan.

Baca Juga: KPI HRD yang Wajib Diterapkan Perusahaan Anda

4. Segan mengakui prestasi karyawan dan senang memberikan hukuman

Jika karyawan mencapai target, tidak ada recognition atau penghargaan apapun. Sebaliknya, ketika karyawan melakukan kesalahan, surat peringatan langsung dilayangkan. Mungkin HR bermaksud untuk menjaga kedisiplinan, tapi bukan begini cara yang baik.

5. Tidak memprioritaskan hak karyawan

Pembayaran gaji yang terlambat, cuti yang ditangguhkan, tunjangan kesehatan yang diturunkan. Kesemuanya ini akan berdampak pada penurunan produktivitas karyawan. Bagaimana mungkin karyawan dapat bekerja dengan tenang jika ia selalu merasa was-was atas haknya?

6. Menutup saluran komunikasi

Fungsi utama HR adalah memastikan aspirasi karyawan diterima oleh manajemen. Namun, HR sendiri gagal menciptakan perasaan keterpercayaan sehingga karyawan merasa takut dalam menyampaikan permasalahannya. Alhasil, kinerja terhambat, dan perusahaan tidak dapat mencapai target.

7. Malas belajar dan menambah wawasan baru

Dalam menjalankan operasionalnya, perusahaan harus selalu memperbarui kebijakan berdasarkan peraturan pemerintah yang berlaku. Apalagi jika menyangkut hubungan industrial, jangan sampai karyawan melakukan demo untuk menuntut perusahaan memberikan hak mereka.

Permudah Pekerjaan HR dengan Gadjian

cta HRD Tidak Tergantikan oleh AI

Baca Juga: Cara dan Contoh Membuat Database Karyawan Excel untuk HRD

HR yang profesional selalu stay update dengan perkembangan ilmu HR dan berita-berita yang berkaitan dengan ketenagakerjaan. Mengikuti training HR dari Gadjian Academy adalah salah satu bukti bahwa HR memberikan perhatian pada kemajuan perusahaan dan kesejahteraan karyawan.

Sebaliknya, mungkin Anda melihat satu-dua orang HR yang terlalu berdedikasi terhadap pekerjaannya, sehingga sering mengambil lembur demi menyelesaikan semua tugas. Hal ini juga tidak selalu baik karena kerepotan yang ia rasakan dapat membuatnya lalai pada prioritas, yaitu meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia dalam perusahaan.

Maka dari itu, ada baiknya HR menggunakan HR Software dengan fitur lengkap seperti Gadjian. HR akan mudah menyelesaikan tugas dan tanggungjawab mulai dari mengatur pola kerja, menghitung gaji, THR PPh 21 dan hitung BPJS, hingga proses rekrutmen dan seleksi karyawan dapat di lakukan langsung di Gadjian.

Payroll Software Indonesia Untuk Mengelola Keuangan & Karyawan Perusahaan, termasuk perhitungan PPh 21, perhitungan BPJS, dan perhitungan lembur | Gadjian

Baca Juga Artikel Lainnya