Perhitungan Upah Pekerja Peternakan Unggas

Di dunia peternakan unggas, pengelolaan sumber daya manusia menjadi salah satu faktor kunci dalam mencapai kesuksesan. Salah satu aspek penting dalam pengelolaan tersebut adalah sistem perhitungan upah pekerja peternakan unggas yang efisien dan akurat. 

Sistem penggajian yang tepat tidak hanya akan memberikan keadilan bagi pekerja, tetapi juga memastikan produktivitas dan keberlanjutan operasional perusahaan. Berikut ini beberapa contoh sistem penggajian di peternakan unggas Indonesia dan beberapa kesalahan yang biasa terjadi dalam perhitungan upah pekerja peternakan unggas.

Sistem Penggajian di Perusahaan Peternakan

Di perusahaan peternakan unggas, sistem penggajian biasanya didasarkan pada beberapa pola yang umum terjadi. Pola penggajian ini dapat berbeda-beda tergantung pada ukuran perusahaan, jenis peternakan, dan kebijakan manajemen. Beberapa pola penggajian yang umum terjadi di sektor peternakan unggas antara lain:

• Gaji Tetap: Pola ini mengacu pada penggajian dengan sistem gaji bulanan atau harian tetap. Para pekerja akan menerima gaji yang telah ditetapkan tanpa memperhitungkan jumlah jam kerja atau produktivitas yang dihasilkan.
• Gaji Harian: Pola ini lebih cocok untuk pekerja dengan status harian yang dihitung berdasarkan jumlah jam kerja atau output produksi per hari. Perusahaan akan membayar pekerja sesuai dengan hari kerja yang telah dilakukan.
• Gaji Berdasarkan Kinerja atau Output: Pola ini memotivasi pekerja untuk mencapai target produktivitas tertentu. Dengan sistem ini, pekerja akan mendapatkan kompensasi berdasarkan hasil kerja yang dicapai, seperti produksi telur atau daging ayam.

Namun, dalam penerapan sistem penggajian di perusahaan peternakan, seringkali terdapat beberapa kesalahan yang tidak disadari oleh HRD. Beberapa kesalahan tersebut antara lain:

• Penghitungan Lembur yang Tidak Akurat: Penghitungan lembur menjadi salah satu tantangan dalam sistem penggajian. Karyawan yang melakukan lembur pada hari Minggu atau hari libur seringkali tidak mendapatkan penggantian yang sesuai dengan hitung lembur hari minggu yang telah dilakukan.
• Kurangnya Transparansi: Beberapa perusahaan peternakan belum sepenuhnya transparan dalam menjelaskan komponen-komponen gaji kepada para pekerja. Hal ini dapat menyebabkan kebingungan dan ketidakpuasan di antara karyawan.
• Kesalahan Penginputan Data: Penggajian yang biasanya dilakukan secara manual oleh banyak peternakan unggas rentan sekali terjadi kesalahan dalam penginputan data, baik dalam menghitung jam kerja, absensi, atau tunjangan lainnya.
• Tidak Memperhitungkan Faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja: Beberapa perusahaan mungkin tidak memperhatikan faktor kesehatan dan keselamatan kerja dalam penggajian. Pekerja yang terluka atau mengalami kecelakaan kerja kadang-kadang tidak mendapatkan kompensasi yang sesuai.
• Kebijakan Penggajian Tidak Sesuai Regulasi: Terkadang, HRD tidak menyadari perubahan regulasi terkait penggajian, yang dapat menyebabkan ketidaksesuaian kebijakan penggajian dengan peraturan yang berlaku seperti aturan upah minimum provinsi atau kota/kabupaten.

Baca Juga: Rincian Slip Gaji Perusahaan Logistik

Komponen Slip Gaji Buruh Peternakan

Slip gaji adalah dokumen yang berisi rincian pendapatan dan potongan gaji seorang pekerja. Bagi pekerja di sektor peternakan unggas, slip gaji buruh peternakan menjadi bukti transparansi atas pembayaran gaji yang diterima oleh karyawan/buruh. Sebenarnya komponen-komponen utama dalam slip gaji buruh peternakan meliputi:

1. Gaji Pokok: Jumlah gaji yang diterima pekerja sebelum adanya tambahan atau potongan lain.
2. Tunjangan: Besaran tambahan yang diberikan kepada pekerja atas faktor-faktor tertentu, seperti tunjangan transportasi, jabatan atau tunjangan makan.
3. Lembur: Pembayaran tambahan atas jam kerja di luar jam normal, termasuk lembur pada hari Minggu. Komponen ini biasanya juga wajib tertulis jelas untuk menunjukkan cara hitung lembur hari minggu yang dilakukan karyawan.
4. Potongan: Jumlah uang yang dipotong dari gaji pekerja, seperti potongan untuk kehadiran, keterlambatan, kasbon atau potongan lain sesuai kebijakan perusahaan.
5. Insentif atau Bonus: Tambahan penghargaan yang diberikan kepada pekerja sebagai bentuk motivasi atau prestasi kerja.

Baca Juga: Sistem Penggajian dan Pengupahan Sesuai UU Terbaru

Contoh Slip Gaji Pekerja Peternakan

Berikut adalah contoh slip gaji buruh peternakan untuk memberikan gambaran lebih jelas tentang struktur dan komponen yang terkandung dalam slip gaji buruh peternakan:

Dalam contoh di atas, total gaji yang diterima pekerja peternakan pada bulan tersebut adalah Rp 4.040.000,-. Besaran gaji tersebut merupakan akumulasi dari gaji pokok, tunjangan makan, tunjangan jabatan, lembur dan insentif .

Perlu diingat, jika ada komponen di dalam slip gaji buruh peternakan yang sifatnya tidak tetap perhitungannya, cantumkan berapa unit dan rate untuk setiap unit. Hal ini untuk menunjukkan transparansi perusahaan dalam melakukan perhitungan upah pekerja peternakan unggas.

Memang tidak mudah, apalagi jika memiliki jumlah karyawan atau pekerja yang sangat banyak, tentu melakukan perhitungan upah pekerja peternakan unggas dan menerbitkan slip gaji buruh peternakan menjadi tantangan sendiri karena rawan terjadi salah input atau perhitungan. Maka dari itu saat ini sudah mulai banyak perusahaan peternakan unggas menggunakan aplikasi gaji karyawan untuk menghindari kerepotan di sistem penggajian.

Baca Juga: Lengkap! 9 Template Slip Gaji Karyawan Swasta

Gadjian: Solusi Hitung Gaji Akurat Tanpa Repot

Seperti yang disebutkan sebelumnya, menghitung gaji secara manual bisa menjadi tugas yang rumit dan memakan waktu, terutama jika perusahaan memiliki banyak pekerja. Oleh karena itu, menggunakan aplikasi gaji karyawan seperti Gadjian adalah pilihan yang bijaksana untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan gaji di perusahaan peternakan.

Gadjian adalah platform yang menyediakan layanan pengelolaan sumber daya manusia yang komprehensif, termasuk perhitungan gaji online, menghitung otomatis tunjangan shift dan lembur karyawan, pengelolaan cuti, dan lainnya. Dengan Gadjian, perusahaan peternakan dapat melakukan perhitungan gaji dengan cepat, akurat, dan bebas dari kesalahan manusia.

Keuntungan menggunakan Gadjian dalam mengelola penggajian di perusahaan peternakan meliputi:

• Penghitungan Gaji Otomatis: Gadjian memungkinkan perusahaan menghitung gaji karyawan secara otomatis berdasarkan data yang telah diinput sebelumnya.
• Pengelolaan Lembur: Aplikasi ini dapat menghitung lembur, termasuk lembur pada hari Minggu, sehingga pekerja dapat menerima upah tambahan sesuai dengan jam kerja yang telah dilakukan. Seperti jam malam, hitung lembur hari minggu atau hari libur lainnya.
• Akses Mudah: Karyawan juga dapat mengakses informasi gaji mereka dengan mudah melalui aplikasi Gadjianku, sehingga tercipta transparansi antara perusahaan dan pekerja.
• Pemprosesan Pajak: Gadjian dapat membantu perusahaan dalam menghitung dan memproses laporan pajak penghasilan karyawan, sehingga memudahkan dalam pelaporan pajak.

Dengan menggunakan Gadjian, perusahaan peternakan dapat mengelola penggajian dengan lebih efisien, meningkatkan transparansi, dan memastikan keadilan bagi seluruh pekerja. Hal ini juga akan meningkatkan kepuasan karyawan dan membantu perusahaan mencapai tujuan produktivitas dengan lebih baik.

Selain itu aplikasi gaji karyawan Gadjian juga sudah terintegrasi dengan aplikasi Hadirr, aplikasi yang membantu perusahaan dalam mengelola absensi karyawan, mengatur shift kerja dan lembur dari setiap karyawan. Data yang direkam oleh Hadirr akan terintegrasi ke Gadjian dan seluruh perhitungan tunjangan kehadiran, upah lembur dan lainnya akan otomatis masuk ke slip gaji buruh peternakan.

Anda dapat mencoba menggunakan aplikasi Gadjian dan Hadirr secara GRATIS dengan klik link dibawah ini.