Human capital (HC) dan human resources, dua istilah ini mungkin sudah sering kamu dengar. Namun, pengetahuan tentang peran HC dalam suatu perusahaan bisa dibilang tidak sepopuler HR. Sederhananya, jika perusahaan memperlakukan setiap karyawan sebagai ‘modal manusia’, perusahaan itu dapat meraup laba yang lebih besar.
Lalu, apa pengertian human capital dan tugasnya? Simak pembahasan berikut ini.
Pengertian Human Capital dalam Perusahaan
Jika diartikan berdasarkan bahasa, human capital adalah modal manusia. Lebih spesifik lagi, Gary S. Becker, ekonom dan pemenang Nobel Prize asal Amerika Serikat, mendefinisikan bahwa HC merupakan modal manusia yang akan terlibat secara langsung dan berguna dalam proses produksi.
Jika digambarkan lebih lanjut, modal manusia merupakan sekumpulan pengetahuan, keahlian, kemampuan, hingga keterampilan yang menjadikan seseorang sebagai aset dalam perusahaan.
Baca Juga: 7 Contoh Laporan HRD Excel di Perusahaan
Manfaat Human Capital dalam Perusahaan
1. Meningkatkan kepuasan karyawan
Memberikan program pengembangan karier dan kompensasi yang memuaskan adalah salah satu cara meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Dengan demikian, mereka akan merasa dihargai dan termotivasi untuk memberikan hasil kerja terbaik.
2. Meningkatkan Return on Investment (ROI)
Human capital paham betul bahwa berinvestasi pada SDM—dengan gaji, tunjangan, dan program pengembangan—dapat berdampak baik pada peningkatan ROI. Artinya, jika karyawan merasa happy bekerja di perusahaanmu, mereka juga akan meningkatkan produktivitas dan memberikan inovasi pada perusahaan.
3. Membuat proses rekrutmen lebih menarik
Benefit karyawan yang ditawarkan perusahaan selalu menjadi daya tarik bagi pelamar kerja. Maka ketika perusahaan memiliki benefit karyawan yang baik, seperti kompensasi karyawan, jenjang karir yang jelas, dan kesempatan berkembang, ini akan menjadi magnet bagi calon kandidat.
4. Membentuk budaya kerja yang lebih positif
Seorang human capital juga bermanfaat membentuk budaya kerja yang baik dan suportif. Sebab dengan lingkungan kerja yang positif seperti itu, mereka juga akan merasa lebih diterima di tempat kerja. Jika ini membuat karyawan merasa lebih bahagia di tempat kerja, produktivitas juga meningkat.
Tiga Perbedaan Human Capital dan Human Resources
Sekilas, HC dan human resource (HR) kelihatan sama. Tapi, sebetulnya ada perbedaan human capital dan human resources yang cukup mencolok. Berikut ini penjelasannya.
Perbedaan Perspektif
Jika manusia dianggap sebagai sumber daya atau human resource, lama-kelamaan manusia yang ada di sebuah perusahaan akan habis, berkurang nilainya, dan menurun produktivitasnya. Karena itu, guna mendapatkan laba yang maksimal, perusahaan harus juga memaksimalkan SDM yang dimiliki.
Di lain sisi, biaya yang dialokasikan untuk proses rekrutmen dan bekerja harus memberikan keuntungan bagi perusahaan. Maka karyawan akan dinilai berdasarkan kinerja—semakin bagus kinerjanya, semakin baik pula reward yang ia dapatkan.
Lain halnya jika manusia dianggap sebagai aset (human capital). Sebagai tenaga kerja, ia akan dianggap sebagai investasi milik perusahaan, yang dimulai sejak tahap pencarian.
Dimulai dari talent acquisition, onboarding, pelatihan, pengembangan skill, penggajian, hingga pemberian kompensasi adalah bentuk investasi perusahaan pada karyawannya. Semua ini bertujuan agar karyawan bisa terus meningkatkan value-nya dan dapat membawa laba maksimal bagi perusahaan.
Baca Juga: Pentingnya Employer Brand untuk Menarik Talent Baru
Perbedaan Fungsi
Dilihat dari fungsi keduanya, masing-masing peran memiliki fokus yang berbeda. Jika dasar perspektifnya saja tidak sama, fungsi keduanya pun demikian.
1. Fungsi Human Capital
Penerapan human capital di perusahaan berfungsi untuk merancang strategi dengan tujuan mengembangkan engagement, meningkatkan loyalitas karyawan, dan menurunkan angka turnover karyawan. Jika bagian ini tidak berjalan dengan baik, semua aset serta investasi yang dimiliki akan berhenti berkembang dan karyawan akan meninggalkan perusahaan.
Secara garis besar, human capital fokus pada pengembangan talent. Nantinya, talent dinilai berdasarkan kontribusi yang ia berikan, pertumbuhannya, dan kemajuan skill yang secara langsung berdampak positif pada perkembangan perusahaan.
2. Fungsi Human Resource
Secara umum, seorang HR berfungsi mengelola, melatih, mengevaluasi, dan memberikan kompensasi pada setiap karyawan. Termasuk juga hubungan kerja, keamanan, dan kesejahteraan.
HR juga wajib membuat strategi agar talent perusahaan membawa laba selama masa kerjanya. Maka secara garis besar HR akan fokus pada hal-hal teknis yang berhubungan dengan target perusahaan dan pekerjaan talent.
Perbedaan Prinsip
Baik HC maupun HR diterapkan sebagai prinsip dalam mengelola karyawan. Lalu, kegiatan keduanya diwujudkan dalam dua konsep, yaitu human capital management dan human resources management. Perihal konsep mana yang akan diterapkan, itu tergantung pada keputusan dan pertimbangan perusahaan.
Secara ringkas, poin-poin yang menjadi prinsip dalam human resources, yaitu:
- Tenaga kerja merupakan sumber daya milik perusahaan.
- Tenaga kerja berfungsi sebagai pendukung kegiatan bisnis untuk mencapai keuntungan.
- Nilai tenaga kerja akan berkurang seiring waktu.
- Perusahaan terus meningkatkan kinerja karyawan yang dimiliki.
- Anggaran untuk tenaga kerja masuk dalam kategori biaya.
- Tenaga kerja akan diukur kinerjanya.
Di sisi lain, human capital management sebagai berikut:
- Tenaga kerja adalah aset perusahaan.
- Fungsi tenaga kerja adalah kunci dari perkembangan perusahaan.
- Tenaga kerja akan semakin meningkat nilainya dengan perlakuan yang tepat.
- Perusahaan menambah value tenaga kerja secara berkelanjutan.
- Anggaran untuk tenaga kerja termasuk dalam bentuk investasi.
- Tenaga kerja akan dinilai berdasarkan pengembangan value-nya.
Jika dicermati per poin, jelas bahwa HC dan HR memegang prinsip yang berbeda.
Tugas Human Capital di Perusahaan
Mengacu pada perbedaan tersebut, berikut ini yang menjadi tugas sehari-hari dari HC di perusahaan.
1. Mencari kandidat terbaik
Salah satu bagian paling penting dari human capital adalah mencari kandidat terbaik dan merekrut karyawan. Adapun kandidat yang dicari adalah yang dapat bertahan lama dan tidak mudah digantikan orang lain.
2. Melakukan onboarding karyawan
Kegiatan onboarding (orientasi) karyawan biasanya berupa perkenalan terhadap jobdesk-nya, budaya perusahaan, peraturan, dan membantu karyawan baru menyesuaikan diri dengan peran mereka di perusahaan.
Baca Juga: Keunggulan Sistem ATS Rekrutmen HRD
3. Menentukan job description tiap karyawan
Setiap karyawan memiliki job description yang berbeda-beda. Nah, ketika kamu sudah mendapatkan karyawan-karyawan baru yang siap bekerja, langkah selanjutnya adalah membuat tanggung jawab tersebut.
4. Mengatur beban kerja karyawan
Saat perusahaan sedang berkembang, human capital management harus menentukan strategi yang harus diambil. Misalnya, kamu dapat menentukan apakah perlu merekrut orang baru atau memberikan beban kerja lebih (sistem lembur) kepada karyawan yang ada. Jika sistem lembur dibuat, kamu juga harus memastikan beban kerja tersebut sesuai kapasitas.
5. Memberikan feedback kinerja karyawan
Peran human capital management juga harus bisa menciptakan sistem pengukuran kinerja karyawan yang cocok.
Penilaian kinerja karyawan bisa membantu perusahaan untuk mengidentifikasi perlu/tidaknya ada pelatihan dan pengembangan karyawan. Hasil penilaian juga bisa digunakan sebagai dasar pemberian feedback kepada karyawan.
Manfaatkan Aplikasi HRIS Gadjian untuk Efisiensi Kerja
Beban pekerjaan yang berkaitan dengan human capital terbilang berat, terutama dari sisi HR. Namun, memanfaatkan teknologi dapat menjadi solusi yang tepat. Misalnya, dengan menggunakan aplikasi HR Gadjian.
Gadjian adalah aplikasi payroll dan PPh 21 yang memudahkan pekerjaan HR dan HC. Segala jenis tugas administrasi karyawan hingga tugas yang berhubungan dengan peningkatan kepuasan karyawan bisa dilakukan dari satu aplikasi. Misalnya, pembayaran gaji otomatis serta perhitungan upah lembur, THR, dan bonus.
Aplikasi Gadjian juga terintegrasi dengan Hadirr, aplikasi e-absensi dan kelola lembur karyawan untuk memudahkan pekerjaan HR dan human capital. Catat kehadiran dan lembur hanya melalui handphone. Teknologi face recognition dan GPS akan memastikan kehadiran karyawan akurat.