Sistem outsourcing di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat. Menurut Statista, pendapatan dari bisnis outsourcing di Indonesia pada tahun 2025 diproyeksikan sebesar Rp29,7 triliun, terutama pada sektor layanan teknologi informasi (IT).
Sementara itu, proyeksi kebutuhan talenta digital IT diperkirakan naik menjadi 2 juta orang pada tahun 2025. Hal ini menandakan bahwa kebutuhan perusahaan untuk mempekerjakan karyawan outsourcing cukup tinggi.
Outsourcing menawarkan layanan yang beragam dari berbagai sektor seperti IT, layanan pelanggan, keuangan, sumber daya manusia, hingga pemasaran. Sistem ini memberikan keuntungan untuk perusahaan, salah satunya efisiensi biaya.
Meski begitu, sistem outsourcing juga dikenal sebagai sistem yang tidak berbanding lurus dengan kesejahteraan karyawan. Apa saja dampak outsourcing bagi perusahaan? Simak penjelasan berikut.
Baca Juga: Aturan dan Isi Perjanjian Kerja Outsourcing
Dampak Outsourcing Bagi Perusahaan
Terdapat beberapa faktor yang mendorong pertumbuhan penggunaan jasa outsourcing oleh bisnis, di antaranya :
- Menghemat biaya. Karyawan outsourcing berstatus sebagai pekerja dari perusahaan penyalur. Jadi, perusahaan yang mempekerjakan bisa menghemat biaya untuk proses rekrutmen, pelatihan karyawan, hingga tunjangan.
- Mendapatkan pekerja terampil dengan cepat. Perusahaan outsourcing menyediakan karyawan dengan keahlian khusus di bidang tertentu, sehingga perusahaan Anda dapat langsung mendapatkan karyawan yang berpengalaman.
- Mengurangi beban rekrutmen. Dalam rekrutmen, perusahaan harus menyediakan waktu dan biaya untuk iklan lowongan, menyelenggarakan beberapa tahapan seleksi, dan biaya penggunaan pihak ketiga. Melalui outsourcing, perusahaan tidak perlu melewati semua proses tersebut.
- Mengurangi beban operasional non-inti. Perusahaan tidak perlu lagi khawatir mengenai pekerjaan teknis sehari-hari yang tidak berhubungan langsung dengan inti bisnis, misalnya layanan pelanggan, IT support atau kebersihan kantor. Tim internal bisa fokus pada tugas strategis seperti inovasi produk dan pengembangan pasar
- Fleksibilitas dan skalabilitas. Outsourcing memungkinkan perusahaan beradaptasi terhadap perubahan kondisi pasar dan permintaan pelanggan. Contoh, saat musim puncak seperti peluncuran produk, perusahaan bisa mempekerjakan karyawan outsourcing selama musim tersebut.
Konsekuensi Mempekerjakan Karyawan Outsourcing
Mempekerjakan outsourcing memang memberikan manfaat berupa efisiensi biaya dan kemudahan mendapatkan karyawan dengan keahlian khusus. Namun, sistem ini juga memiliki beberapa konsekuensi dan kelemahan yang perlu Anda perhatikan.
Kehilangan kontrol langsung terhadap karyawan
HR mengalami kehilangan kontrol langsung terhadap proses dan layanan yang diakses dari jasa outsourcing, termasuk pengelolaan karyawan.
Penyedia layanan outsourcing tidak sepenuhnya memahami visi misi perusahaan Anda. Hal ini akan berpengaruh terhadap dinamika tim dan budaya perusahaan.
Misalnya, perusahaan yang mengutamakan tujuan kolaborasi tim tentu akan kesulitan menyelaraskan tujuan tersebut dengan adanya perbedaan cara kerja dan komunikasi karyawan outsourcing.
Risiko keamanan data dan privasi karyawan
Jasa outsourcing diperuntukkan untuk menangani pekerjaan teknis di perusahaan yang tidak berhubungan dengan kegiatan utama seperti kebersihan, call center dan keamanan.
Tidak disarankan mempekerjakan karyawan outsourcing untuk pekerjaan yang melibatkan informasi sensitif, karena meningkatkan kebocoran rahasia perusahaan dan risiko keamanan data.
Ketergantungan terhadap karyawan outsourcing
Perusahaan yang terus menerus menggunakan pihak outsourcing berpotensi alami ketergantungan. Hal ini akan menjadi masalah besar berupa gangguan operasional akibat pihak outsourcing yang dilanda kebangkrutan, masalah keuangan dan kekurangan staf.
Jika perusahaan bergantung terlalu lama pada suatu penyalur, mengembalikan tugas ke pihak internal atau mengalihkan ke penyalur lain akan memakan banyak waktu, apalagi jika ada cara kerja yang dirahasiakan pihak outsource sebelumnya.
Komunikasi yang kurang efektif
Perusahaan dan pihak penyalur berisiko menghadapi masalah komunikasi karena perbedaan bahasa, budaya, waktu dan geografis. Apalagi saat ini banyak bisnis mengandalkan tenaga outsourcing dari luar negeri juga.
Komunikasi yang buruk dapat mendatangkan kerugian untuk perusahaan Anda, misalnya kesalahan instruksi, keterlambatan proyek, kehilangan kepercayaan, bahkan risiko adanya biaya tambahan.
Rawan pelanggaran hak pekerja
Salah satu dampak outsourcing bagi karyawan adalah risiko pelanggaran hak pekerja oleh perusahaan. Karyawan outsourcing dipekerjakan dalam kontrak yang singkat, misalnya kontrak enam bulan atau satu tahun. Karyawan rentan mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) dan hak atas kepastian kerjanya terabaikan.
Di samping itu, regulasi hukum yang tidak ketat terhadap karyawan outsourcing dapat menciptakan celah hukum yang bisa disalahgunakan. Salah satu contohnya adalah pemotongan penghasilan karyawan oleh perusahaan outsourcing.
Cara Mengatasi Permasalahan Outsourcing
Setiap sistem kerja pasti memiliki kelebihan dan risiko, tugas Anda adalah meminimalisir terjadinya dampak outsourcing tersebut berdasarkan kondisi bisnis dan proyek perusahaan Anda.
Melakukan penilaian risiko secara menyeluruh
Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah menilai berbagai risiko yang terjadi terkait keterlibatan outsourcing.
Penilaian ini mencakup proses administratif, proses bisnis, sistem IT yang digunakan, pihak yang terlibat serta faktor eksternal yang tidak bisa dikendalikan perusahaan namun memengaruhi outsourcing.
Buatlah kontrak servive level agreement (SLA) dengan detail yang jelas berupa tingkat layanan yang diharapkan, metriks kinerja, tanggungjawab, dan tindakan apabila tidak mencapai tolok ukur layanan yang disepakati. Anda juga dapat memasukkan aturan backup data dan batas kerahasiaan perusahaan.
Baca Juga: KPI Karyawan Outsourcing: 7 Langkah Sukses dan Contohnya
Memahami tren outsourcing di tahun 2025
Kebutuhan outsourcing pada tahun 2025 ini diprediksi meningkat pada beberapa tren, meliputi :
- Artificial intelligence dan machine learning : memungkinkan layanan otomatisasi seperti FAQ (Frequently Asked Questions), analisis perilaku konsumen dan membantu pekerjaan menggunakan mesin.
- Kerja jarak jauh (remote work) : perusahaan lebih fleksibel melakukan perekrutan kandidat terbaik tanpa terhalang hambatan geografis.
- Virtual customer experience : mengelola interaksi pelanggan tanpa langsung bertatap muka (virtual), seperti penggunaan chatbot AI.
Dengan memahami tren outsourcing, Anda dapat menciptakan kepuasan kerja untuk karyawan outsourcing dan meningkatkan produktivitas mereka.
Membangun hubungan kolaboratif
Perusahaan harus menciptakan hubungan yang kolaboratif antara karyawan internal dan outsourcing. Cara pertama, sediakan fasilitas komunikasi yang efektif. Anda bisa menggunakan Slack untuk komunikasi sehari-hari dan Zoom untuk meeting.
Cara kedua, beri penugasan yang menempatkan kedua pihak pada proyek yang sama. Kesempatan ini mendorong karyawan internal dan outsourcing saling bertukar ide dan menciptakan rasa memiliki terhadap apa yang mereka kerjakan.
Monitoring karyawan outsourcing
Dikarenakan perusahaan berisiko kehilangan kontrol langsung terhadap karyawan outsourcing, terapkan monitoring berkala terhadap kinerja mereka.
Adapun beberapa cara yang bisa Anda lakukan adalah menetapkan KPI karyawan outsourcing yang jelas, menggunakan aplikasi untuk monitoring pekerjaan, dan menerapkan sistem manajemen kerja berbasis cloud yang sifatnya terpusat.
Baca Juga: Perbedaan Masa Kerja Karyawan Outsourcing & Kontrak (PKWT)
Aplikasi HRIS untuk Kelola Karyawan Outsourcing
Apabila perusahaan Anda menggunakan karyawan outsourcing, sangat disarankan untuk mengandalkan sistem HRIS (Human Resources Information System) dalam mengelola berbagai aspek sumber daya manusia, seperti absensi, monitoring, kinerja, hingga penggajian.
Aplikasi HRIS Gadjian adalah solusi ideal untuk Anda.
Bagi HR dan karyawan, penting sekali untuk mengetahui cara perhitungan gaji karyawan outsourcing agar tidak terjadi kesalahpahaman akibat pemotongan, apalagi dengan stigma buruk terhadap gaji outsource.
Fitur hitung online payroll Gadjian akan membantu Anda menghitung gaji karyawan outsourcing secara otomatis. Pada perusahaan penyalur, fitur ini sangat berguna untuk perhitungan gaji karyawan di perusahaan yang berbeda-beda, sehingga sangat efektif dalam segi waktu dan akurasi data.
Di samping itu, Anda berkesempatan untuk mengawasi kinerja karyawan kapan pun dan dimana pun karena adanya fitur monitor KPI karyawan outsourcing. Fitur ini menampilkan data produktivitas, kompensasi, hingga demografi karyawan.
Dengan menggunakan Gadjian, Anda akan terbebas dari kekhawatiran pengelolaan karyawan outsourcing dan bisa melakukan pengambilan keputusan bisnis yang lebih baik.