Struktur organisasi adalah kerangka dasar yang berperan penting dalam kemajuan dan kesuksesan suatu perusahaan. Tanpa memiliki struktur yang jelas, perusahaan bisa berjalan tanpa arah dan menciptakan kebingungan di antara karyawan, sehingga goals yang ingin dituju sulit dicapai.
Ada beberapa jenis struktur organisasi dalam perusahaan, salah satu yang umum digunakan adalah struktur organisasi matriks. Seperti apa struktur tersebut? Yuk, simak lebih jelas dan lengkap dalam artikel berikut!
Apa Itu Struktur Organisasi?
Struktur organisasi perusahaan adalah kerangka yang menggambarkan bagaimana berbagai peran, tanggung jawab, dan wewenang didistribusikan di dalam perusahaan. Struktur ini menentukan siapa yang melapor kepada siapa, bagaimana alur kerja diatur, dan bagaimana komunikasi serta keputusan dibuat.
Adanya struktur perusahaan ini bertujuan untuk membantu menciptakan efisiensi, kejelasan tanggung jawab, dan koordinasi yang lebih baik dalam mencapai tujuan bisnis.
Baca Juga: 7 Aplikasi HR Analytics Terbaik untuk Para Manajer HRD
Jenis dan Contoh Struktur Organisasi
1. Struktur Organisasi Fungsional
Struktur ini membagi organisasi berdasarkan fungsi-fungsi spesifik, seperti pemasaran, keuangan, produksi, dan sumber daya manusia. Setiap departemen berfokus pada spesialisasi masing-masing.
Sebuah perusahaan manufaktur memiliki departemen pemasaran, produksi, keuangan, dan sumber daya manusia. Setiap departemen dipimpin oleh manajer yang mengawasi fungsi spesifiknya.
2. Struktur Organisasi Divisional
Dalam struktur ini, organisasi dibagi berdasarkan produk, wilayah, atau segmen pelanggan. Setiap divisi memiliki fungsi-fungsi yang lengkap untuk mengelola kebutuhan spesifik.
Misalnya perusahaan multinasional yang memiliki kantor atau operasi di berbagai negara atau kawasan, seperti Divisi Eropa, Divisi Amerika, Divisi Asia-Pasifik, dan lain sebagainya.
Contoh struktur organisasi divisional selain wilayah yaitu perusahaan elektronik Samsung memiliki divisi berdasarkan produk, seperti divisi smartphone, divisi televisi, dan divisi peralatan rumah tangga, yang masing-masing memiliki tim fungsional sendiri.
3. Struktur Organisasi Matriks
Struktur ini merupakan kombinasi dari struktur fungsional dan divisional. Dalam struktur ini, karyawan memiliki dua jalur pelaporan, yaitu kepada manajer fungsional dan manajer proyek atau divisi. Struktur matriks memberikan fleksibilitas yang lebih dalam alokasi sumber daya.
Contohnya bisa dilihat pada perusahaan teknologi seperti Google yang mengelola proyek dengan tim lintas fungsi. Karyawan melapor kepada manajer proyek untuk tugas-tugas spesifik sambil tetap terhubung dengan kepala departemen fungsional mereka.
4. Struktur Organisasi Lini
Struktur Lini adalah bentuk organisasi yang paling sederhana, di mana setiap karyawan melapor langsung kepada satu atasan. Arahan maupun keputusan juga diambil secara terpusat oleh atasan, lalu disampaikan kepada bawahan tanpa banyak diskusi dan melibatkan staf lain.
Umumnya jenis struktur ini diterapkan pada perusahaan kecil. Contohnya sebuah toko ritel di mana pemiliknya bertindak sebagai manajer utama dan semua karyawan melapor langsung kepadanya.
Pelajari Review 9 Aplikasi Manajemen Toko untuk Bisnis Ritel!
5. Struktur Organisasi Lini dan Staff
Struktur ini mirip dengan struktur lini, di mana setiap karyawan melapor langsung kepada satu atasan. Namun, struktur ini juga mencakup posisi staf yang memberikan dukungan dan saran kepada manajemen lini tanpa memiliki otoritas langsung.
Posisi staf seperti konsultan, analis, atau spesialis, bertujuan untuk memberikan keahlian dan dukungan dalam pengambilan keputusan, tetapi tidak terlibat dalam pengendalian operasional perusahaan sehari-hari.
Contohnya yaitu dokter yang memimpin tim medis dan merawat pasien, sementara staf administrasi seperti pengacara medis atau konsultan memberi saran tentang kebijakan dan prosedur tanpa memiliki otoritas langsung dalam pengobatan pasien.
6. Struktur Organisasi Komite atau Proyek
Jenis struktur ini adalah model organisasi yang dibentuk untuk menyelesaikan tugas atau proyek tertentu dalam jangka waktu tertentu. Dalam struktur ini, tim dibentuk dari berbagai departemen atau fungsi yang memiliki keahlian yang relevan untuk mencapai tujuan proyek.
Anggota tim proyek biasanya berasal dari latar belakang yang berbeda, sehingga memungkinkan kolaborasi yang kuat dan berbagi pengetahuan.
Baca Juga: 5 Aplikasi Pengajuan Cuti Online Terbaik untuk Bantu Kerja HR
Contohnya ketika ada peluncuran produk baru, dibentuk tim lintas departemen yang mencakup anggota dari pemasaran, pengembangan produk, dan penjualan untuk merencanakan dan meluncurkan produk baru ke pasar, berkolaborasi dalam setiap tahap.
Kelebihan dan Tantangan Struktur Organisasi
Dari penjelasan dan contoh-contoh di atas, struktur organisasi matriks sedikit berbeda dari struktur organisasi lain karena menggabungkan dua jalur pelaporan. Ini memungkinkan perusahaan untuk menggunakan sumber daya secara lebih fleksibel dan meningkatkan kolaborasi antar departemen.
Berikut kelebihan dan kekurangan struktur ini:
Kelebihan
- Fleksibilitas tinggi. Karyawan dapat bekerja pada berbagai proyek tanpa meninggalkan fungsi utamanya.
- Kolaborasi dan inovasi. Menggabungkan keahlian dari berbagai departemen, mendorong ide-ide kreatif.
- Penggunaan sumber daya efisien. Sumber daya, seperti keahlian, dapat dialokasikan di berbagai proyek sesuai kebutuhan.
Kekurangan
- Dual Reporting: Karyawan harus melapor ke dua atasan (fungsional dan proyek), yang bisa menimbulkan kebingungan atau konflik prioritas.
- Kompleksitas manajemen. Struktur ini lebih rumit untuk dikelola, terutama dalam hal komunikasi dan koordinasi.
- Biaya tinggi. Memerlukan lebih banyak koordinasi dan manajemen, yang dapat meningkatkan biaya operasional.
Baca Juga: Struktur Skala Upah dengan Metode Poin Faktor di Gadjian
Bagan Struktur Perusahaan Matriks
Bagan struktur bagan perusahaan menunjukkan hierarki, jalur komunikasi, dan distribusi wewenang antar anggota tim atau departemen. Berikut adalah gambaran sederhana untuk bagan organisasi matriks:
Penjelasan:
- Jalur Vertikal (Fungsional): Manajer fungsional mengelola departemen seperti pemasaran, produksi, keuangan, atau SDM. Karyawan melapor secara teknis kepada manajer di bidang fungsional mereka.
- Jalur Horizontal (Proyek): Karyawan juga melapor kepada manajer proyek untuk tugas-tugas yang terkait dengan proyek tertentu. Setiap proyek menggabungkan karyawan dari berbagai fungsi.
Kelola Organisasi Perusahaan dengan Software Gadjian
Untuk itu, Gadjian hadir sebagai solusi terbaik dalam membantu perusahaan mengelola struktur perusahaan, administrasi karyawan, serta penggajian dengan lebih praktis dan akurat. Melalui fitur persetujuan multilevel & struktur organisasi hingga fitur struktur dan skala upah.
Ada juga fitur Analisis Kinerja Karyawan yang mencakup aneka data seperti kompensasi, demografi karyawan, dan produktivitas kerja yang membantu perusahaan mendapat wawasan mendalam tentang kinerja karyawan.
Urusan manajemen payroll juga jadi lebih mudah, karena ada fitur perhitungan PPh 21, PPh 26, iuran BPJS, serta aneka potongan lain yang mungkin ada. Begitupun dengan penghitungan struktur dan skala upah juga dapat dilakukan dengan aplikasi HRIS, Gadjian.
Kelola organisasi perusahaan Anda dengan lebih baik, otomatis, dan terintegrasi menggunakan Gadjian, solusi modern untuk kebutuhan bisnis yang dinamis.