Humans are not resources menurut mendiang Ir. Palgunadi T Setyawan, saat Gadjian mengadakan workshop pengelolaan SDM yang perdana untuk umum di beberapa tahun silam.
Ada banyak kejutan menyenangkan di workshop kali ini: pertama, peminatnya ramai melebihi workshop yang pertama, sehingga ruang acara di Coworkinc dibuka seluas-luasnya untuk mengakomodir peserta. Kedua, ada kiriman konsumsi pisang bolen gratis dari salah satu peserta (thank you, Bu Nancy!).
Yang ketiga dan paling mengesankan: workshop kami kedatangan pembicara tamu senior: mendiang Pak Palgunadi Setyawan (Pak Pal), yang saat itu menjabat sebagai Komisaris Independen di Adaro Energy dan mantan Komisaris Astra International.
Baca Juga: Alasan Kenapa HRD Tidak Tergantikan oleh AI (Artificial Intelligence)
Arti Humans are not Resources
Kepada peserta workshop, Pak Pal berbagi tentang filosofi dan pengalaman pengelolaan sumber daya manusia (SDM) selama menjadi eksekutif di berbagai perusahaan. Wah, beruntung sekali peserta workshop kali ini bisa menimba ilmu dari beliau. Berikut ini sekelumit intisari sharing beliau:
“Di Astra, kami tidak pernah menggunakan istilah Human Resources, melainkan People Development. Resources itu seperti beras: dikonsumsi, kemudian habis. Manusia itu aset: setiap sen yang dikeluarkan perusahaan untuk karyawan adalah investasi.
Waktu krisis tahun 1998, dengan berat hati kami harus memutuskan hubungan kerja 35.000 karyawan. Kami pastikan semua mendapat uang pesangon yang mencukupi. Jajaran eksekutif lalu diberi tantangan: kalian tidak akan digaji selama 2 tahun. Yang tidak bisa menerima tantangan tersebut dipersilakan mengundurkan diri.
Tidak ada satu pun jajaran direksi yang mengundurkan diri pada saat itu.
90,000 karyawan yang tersisa serta jajaran manajemen pun bekerja bahu membahu membangun Astra kembali. Di situlah muncul kekuatan tak terhingga di dalam diri manusia yang membuktikan: Humans are not resources.
Dalam jangka waktu singkat, nilai saham Astra yang semula anjlok kembali meroket. Bahkan direksi yang awalnya sudah siap tidak digaji selama 2 tahun kembali menerima gaji setelah 5 bulan saja. Di kemudian hari, saya menyesal telah memutus hubungan kerja (PHK) 35.000 karyawan, karena mencari gantinya itu waduh, setengah mati!
Tantangan terbesar di perusahaan adalah membangkitkan energi di dalam manusia-manusia (people) mereka. To do that, you have to manage people with your heart.“
Baca Juga: Peran Human Capital dan Perbedaannya dengan Human Resources
Baca Juga: Peran HRD Indonesia dalam Menerapkan Corporate Culture
Dari workshop ini Pak Pal menekankan pentingnya pengelolaan karyawan karena mereka menjadi sumber investasi besar yang dimiliki perusahaan. Dengan memaksimalkan program pengelolaan ini tentu dapat membangkitkan motivasi yang besar dari para karyawan untuk memberikan potensi dan kinerja terbaik yang mereka miliki.
Berikut ini beberapa kesan dari peserta setelah mengikuti workshop ini:
“Nice banget! Sangat memberikan perspektif baru di dunia HR.”
“So Helpful! Beberapa konten emang cukup sering dibahas sebagai tugas HR, tapi di-breakdown dengan komprehensif dan memberikan insight baru bagi peserta untuk menghadapinya.”
Nah, untuk memudahkan pelaksanaan tugas HR yang begitu banyak, gunakanlah Gadjian yang merupakan software HRIS berbasis web dengan segudang fitur bermanfaat.
Tinggalkan administrasi dan perhitungan secara manual karena Gadjian memberikan kemudahan untuk pengelolaan gaji, cuti dan lembur, potongan pajak dan BPJS hingga proses rekrutmen dan pengelolaan aset.
Segera hubungi kontak berikut dan jika Anda ingin mengikuti workshop Gadjian berikutnya silakan ikuti media sosial Gadjian di Facebook dan Instagram.