Sebagai seorang HRD atau manajemen perusahaan tidak hanya berurusan dengan para calon karyawan namun juga dengan karyawan yang berada di perusahaan. Termasuk berurusan dengan pengunduran diri atau resign yang karyawan ajukan.
Pengunduran diri adalah salah satu hal wajar dan menjadi hak para karyawan. Namun ada serangkaian hal yang perlu dilakukan para HRD jika seorang karyawan mengajukan resign.
Untuk mencari pengganti yang tepat, HRD perlu kembali membuka lowongan pekerjaan, melakukan proses seleksi dan penilaian, memastikan proses handover, on boarding dan off boarding yang benar.
Dari pengunduran diri karyawan tentu menimbulkan banyak kerugian mulai dari waktu, tenaga dan biaya. Jika suatu perusahaan banyak memiliki karyawan yang mengajukan resign maka akan ada lebih banyak kerugian yang ditimbulkan.
Oleh karena itu, penting untuk suatu perusahaan mengetahui penyebab tingginya jumlah resign atau turnover karyawan yang terjadi agar bisa menanganinya di kemudian hari.
Dalam artikel ini akan dibahas tentang apa pengertian dari turnover karyawan dan apa saja faktor yang menjadi penyebab turnover karyawan tinggi.
Pengertian Turnover Karyawan
Turnover karyawan merujuk kepada perputaran atau pergantian karyawan di suatu perusahaan pada jangka waktu tertentu karena suatu alasan.
Pergantian karyawan ini ditandai dengan banyaknya jumlah karyawan yang masuk dan keluar dalam waktu yang cepat. Suatu perusahaan yang sering melakukan pergantian karyawan maka perusahaan itu memiliki tingkat turnover karyawan tinggi.
Tingkat turnover yang tinggi selalu menjadi catatan penting untuk HRD dan manajemen perusahaan dalam bagaimana mengelola karyawan dengan baik dan benar.
Hal ini karena turnover karyawan berdampak pada meningkatnya biaya rekrutmen, delegasi tugas yang berantakan, produktivitas kerja yang menurun, target yang tidak tercapai dan reputasi perusahaan yang buruk.
Baca Juga: Rumus Menghitung Turnover Rate Bulanan Karyawan
Faktor Penyebab Turnover Karyawan Tinggi
Perusahaan perlu mengetahui apa saja faktor penyebab turnover karyawan tinggi. Dengan mengetahuinya perusahaan bisa melakukan perubahan dan memberlakukan kebijakan yang tepat sehingga meminimalisir kerugian yang didapatkan.
Berikut 6 faktor penyebab turnover karyawan tinggi yang sering ditemukan, diantaranya:
Beban Kerja
Karyawan yang mengajukan pengunduran diri biasanya banyak didasari karena menanggung beban kerja yang melebihi kapasitasnya.
Menambah beban kerja untuk peningkatan kemampuan karyawan memang sesekali diperlukan. Namun beban kerja ini menjadi masalah karena perusahaan tidak membekali karyawan dengan pelatihan kerja yang benar.
Dengan berbagai tekanan dan target yang harus dicapai, karyawan dapat merasa kewalahan. Karyawan pun menjadi tidak mampu menjalankan pekerjaan dengan baik sehingga memutuskan untuk keluar dari perusahaan.
Demotivasi
Tidak sedikit pengajuan resign dilakukan oleh karyawan yang mengalami demotivasi. Demotivasi merupakan kondisi dimana seseorang kehilangan motivasi untuk mengerjakan sesuatu, merasa lelah dan kehilangan semangat.
Demotivasi dipengaruhi oleh banyak faktor, baik secara internal maupun eksternal. Perusahaan dapat mengatasi masalah demotivasi karyawan yang berhubungan dengan pekerjaan maupun perusahaan.
Contohnya dengan memberikan program kerja yang mampu membangkitkan semangat kerja para karyawan. Perusahaan bisa menjalankan beberapa program seperti: outing, company gathering, counselling atau pelatihan soft skill.
Kompensasi dan Benefit
Penyebab ketiga ini termasuk dalam alasan yang paling sering digunakan karyawan saat memutuskan untuk pindah ke perusahaan lain.
Perusahaan yang kurang memperhatikan masalah kompensasi dan benefit dapat menyebabkan para karyawannya tidak ingin bekerja lama di perusahaan tersebut.
Karena itu perusahaan perlu mempunyai sistem kompensasi dan benefit yang menarik sehingga dapat memotivasi karyawannya untuk bekerja lebih lama di perusahaan. Misalnya dengan memberikan beberapa tunjangan, fleksibilitas sistem kerja, bonus hingga kenaikan gaji.
Baca Juga: Menyusun Sistem Kompensasi Karyawan
Jenjang Karir yang Tidak Jelas
Dalam mempertahankan karyawan agar bisa bekerja dalam waktu yang lama maka perusahaan perlu memiliki jenjang karir yang jelas.
Jenjang karir sangat bermanfaat karena karyawan menjadi terpacu untuk dapat memberikan kemampuan terbaiknya. Persiapan jenjang karir juga dapat dilakukan perusahaan dengan melakukan program internship, coaching dan mentoring.
Adanya kesempatan promosi tentu menjadi pertimbangan karyawan untuk tidak ingin keluar dari perusahaan.
Budaya Kerja yang Buruk
Budaya kerja merujuk kepada nilai dan karakteristik yang dianut dan diterapkan dalam suatu perusahaan. Budaya kerja juga mencakup bagaimana sistem kerja dan komunikasi antar sesama karyawan.
Karyawan yang memutuskan keluar biasanya terjadi karena adanya budaya kerja yang buruk, seperti hubungan karyawan yang tidak akur, delegasi tugas yang tidak jelas dan sebagainya.
Perusahaan perlu membangun lingkungan kerja yang harmonis dan membangun keakraban serta kerjasama tim yang positif.
Kondisi Bisnis Perusahaan
Kondisi bisnis perusahaan yang kurang baik kerap kali memotong pengeluaran dari biaya tenaga kerja. Tidak heran banyak dari para karyawan yang kemudian mengajukan pengunduran diri dengan harapan dapat bekerja di perusahaan yang lebih baik.
Hal ini dapat dicegah dengan mempertimbangkan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan agar sesuai dengan kondisi keuangan dan bisnis perusahaan.
Perusahaan juga perlu menetapkan skala upah yang jelas sehingga pemberian dan peningkatan gaji masih dalam rentang kemampuan perusahaan.
Baca Juga: Cara Menurunkan Turnover Karyawan
Atasi Turnover Karyawan dengan Memanfaatkan Penggunaan HRIS
Sebagai salah satu upaya meminimalisir tingginya turnover karyawan, perusahaan perlu menerapkan sistem kerja yang lebih jelas, fleksibel dan terarah. Hal ini tentunya dapat mengurangi beban kerja karyawan, menciptakan budaya kerja yang lebih sistematis dan meningkatkan kenyamanan karyawan dalam bekerja.
Perusahaan dapat memanfaatkan penggunaan HRIS yang dapat membantu mengotomatisasi banyak pekerjaan manual. HRIS hadir sebagai solusi untuk mendigitalisasi beberapa pekerjaan agar dapat diselesaikan secara optimal dan efisien sehingga meningkatkan produktivitas kerja para karyawan.
Gadjian adalah satu satu HRIS berbasis web yang memiliki beragam fitur lengkap yang mengatur Penggajian, Data Personalia, Pola Kerja, Sakit, Izin & Cuti, PPh-21 & PPh-26, BPJS, Portal Karyawan, Pembukuan dan Pembayaran Gaji, Rekrutmen dan Inventaris Kantor.
Gadjian dapat diintegrasikan dengan Hadirr, yang merupakan software absensi karyawan dan dapat diakses lewat mobile. Ada juga Payuung yang merupakan platform benefit yang bisa digunakan perusahaan dalam menerapkan sistem benefit untuk karyawan.
Tertarik ingin tahu lebih lanjut tentang Gadjian? Daftar sekarang atau uji coba gratis selama 14 hari!