Datang dan perginya karyawan di sebuah perusahaan adalah hal yang wajar terjadi. Entah karyawan tersebut melakukan resign atau performanya dianggap buruk. Namun, tingginya angka keluar masuk karyawan di perusahaan menjadi sebuah cerminan untuk perusahaan itu sendiri.
Apakah perusahaan tidak memperlakukan karyawan dengan baik? Atau perusahaan sengaja agar bisa membayar upah karyawan yang lebih kecil?
Hal tersebut tidaklah bagus, karena akan berpengaruh pada karyawan yang masih bertahan, dan juga kepada karyawan yang baru masuk. Hal ini sering disebut sebagai turnover karyawan. Lalu bagaimana caranya menurunkan turnover karyawan? Simak artikelnya dibawah, ya!
Terkait Hal Turnover Karyawan
Turnover karyawan adalah pergantian karyawan atau sumber daya manusia di dalam sebuah perusahaan, yang diukur dari tingkat tenaga kerja yang keluar atau berhenti dari pekerjaannya dalam satu periode tertentu. Contoh periodenya adalah bulanan, triwulan, semester, atau tahunan.
Turnover karyawan dapat dikatakan tinggi dalam sebuah perusahaan apabila semakin banyak karyawan yang berhenti. Begitupun sebaliknya, turnover karyawan dikatakan rendah apabila sedikitnya karyawan yang keluar dari perusahaan.
Mengenal Jenis Turnover di Perusahaan
Pada umumnya terdapat dua jenis turnover di sebuah perusahaan, antara lain:
- Turnover yang menjadi bagian dari rencana. Seperti berakhirnya masa kontrak seorang karyawan, pemutusan hubungan kerja (PHK), dan pensiun.
- Turnover secara sukarela, yang merupakan perputaran karyawan yang didorong oleh keinginan karyawan itu sendiri, atau di luar rencana perusahaan. Contohnya: karyawan yang mengajukan pengunduran diri (resign).
Turnover yang menjadi bagian rencana perusahaan tidak memiliki dampak. Lain halnya dengan turnover secara sukarela. Karena perusahaan telah menimbang jumlah karyawan yang akan keluar dan tersisa lainnya. Turnover secara sukarela dinilai memiliki dampak karena akan sulit diantisipasi. Sebab, perusahaan tidak mengetahui berapa karyawan yang akan mengundurkan diri dalam jangka waktu tertentu dan akan mempengaruhi sebuah bisnis.
Apa yang Terjadi Jika Meningkatnya Turnover Karyawan?
Ada beberapa dampak yang bisa menimbulkan ketidakstabilan bisnis saat meningkatnya turnover karyawan, antara lain:
- Biaya Rekruitmen Akan Membengkak
Jika ada karyawan yang resign secara tiba-tiba. Perusahaan harus segera mencari penggantinya. Biaya rekruitmen ini termasuk biaya yang tidak terduga dan diluar anggaran. Apalagi, karyawan yang resign adalah karyawan yang memiliki performa tinggi.
- Mengganggu Produktivitas
Selama jabatan karyawan yang mengajukan resign kosong, karyawan lain harus menyelesaikan tugas tambahan yang seharusnya bukan pekerjaan mereka. Ditambah, karyawan baru membutuhkan adaptasi untuk mengerjakan tugas-tugas yang seharusnya diselesaikan karyawan terdahulu.
Belum lagi, jika karyawan pengganti ini memiliki performa yang buruk, maka pekerjaan tim juga menjadi tidak produktif.
- Employer Brand Turun
Perusahaan yang turnover karyawannya tinggi, akan sulit untuk mendapatkan predikat sebagai tempat kerja terbaik. Turnover yang cepat akan menimbulkan asumsi bahwa tempat kerja tersebut tidak membuat nyaman para karyawannya. Dampak kedepannya, perusahaan akan sulit untuk merekrut top talent.
Baca juga : Metode Perhitungan PPh 21 Karyawan Resign
Cara Menghitung Turnover Karyawan
Untuk mengetahui turnover rate, kita dapat menghitung jumlah karyawan yang keluar dalam periode tertentu. Pada umumnya, terbagi dalam dua periode. Yaitu, periode bulanan, dan periode tahunan.
- Periode Bulanan
Tingkat turnover bulanan adalah rasio antara jumlah karyawan yang keluar terhadap jumlah rata-rata karyawan dalam periode satu bulan.
Berikut rumus menghitungnya:
Turnover = Jumlah karyawan yang keluar dalam satu bulanRata-rata jumlah karyawan sebulan x 100
Sebagai contoh, jika rata-rata jumlah karyawan adalah 100 orang dan terdapat 8 orang yang keluar dari perusahaan. Maka turnover ratenya sebesar 8%.
- Periode Tahunan
Tingkat turnover tahunan adalah rasio antara jumlah karyawan yang keluar terhadap jumlah rata-rata karyawan dalam periode satu tahun.
Berikut rumus menghitungnya:
Turnover = Jumlah karyawan yang keluar setahunJumlah karyawan awal tahun + akhir tahun : 2 x 100
Sebagai contoh, jika per bulan Januari 2022, jumlah karyawan di perusahaan adalah 120, lalu pada Desember 2022 menjadi 130. Maka, turnover ratenya adalah 16%
Baca juga : Rumus Hitung Turnover Karyawan Bulanan dan Tahunan
Cara Menurunkan Turnover Karyawan
Setelah kita bahas diatas, turnover karyawan atau pergantian karyawan adalah salah satu masalah yang sering dihadapi oleh perusahaan. Karyawan yang keluar dari perusahaan dapat menyebabkan biaya yang tinggi dan kerugian lainnya. Oleh karena itu, penting untuk menurunkan tingkat turnover karyawan agar perusahaan dapat beroperasi secara efektif dan efisien. Berikut adalah beberapa cara untuk menurunkan tingkat turnover karyawan:
1. Meningkatkan Budaya Kerja yang Positif
Budaya kerja yang positif dapat membantu mendorong karyawan untuk tetap tinggal dalam perusahaan. Buatlah budaya kerja yang nyaman serta bisa menghargai karyawan dan memberikan dorongan positif. Caranya, dengan menumbuhkan hubungan yang sehat antara atasan dan bawahan serta memperbaiki saling pengertian antar karyawan.
2. Menawarkan Kompensasi dan Tunjangan yang Kompetitif
Gaji dan tunjangan yang tidak sebanding dengan pekerjaan dapat menjadi alasan karyawan keluar dari perusahaan. Untuk mencegah hal ini terjadi, perusahaan harus menawarkan kompensasi dan tunjangan yang kompetitif dan sepadan dengan pekerjaan yang dilakukan. Selain gaji, tunjangan seperti asuransi kesehatan, asuransi jiwa, dan program bonus dapat membantu menarik dan mempertahankan karyawan.
3. Memberikan Pelatihan dan Pengembangan
Memberikan pelatihan dan pengembangan dapat membantu karyawan untuk berkembang dan merasa dihargai. Selain itu, karyawan yang merasa mereka memiliki kesempatan untuk berkembang biasanya lebih cenderung untuk tetap tinggal dalam perusahaan. Perusahaan dapat memberikan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan kerja atau pengembangan karir karyawan.
4. Mengadakan Sesi 1 on 1 dengan Karyawan
Mengadakan sesi 1 on 1 yang rutin dengan karyawan dapat membantu perusahaan memahami kebutuhan dan keinginan karyawan. Pertemuan ini dapat membantu perusahaan untuk mengetahui apa yang dibutuhkan oleh karyawan dan apa yang dapat dilakukan untuk membantu mereka merasa lebih nyaman dan puas dalam bekerja.
5. Meningkatkan Komunikasi
Komunikasi yang buruk dapat menjadi alasan karyawan keluar dari perusahaan. Untuk mencegah hal ini terjadi, perusahaan harus meningkatkan komunikasi dengan karyawan. Perusahaan harus membuka saluran komunikasi yang baik, jelas, dan terbuka untuk karyawan. Selain itu, perusahaan harus menanggapi masalah dan keluhan karyawan dengan cepat dan tepat.
6. Membuat Lingkungan Kerja yang Nyaman
Membuat lingkungan kerja yang nyaman dapat membantu meningkatkan kepuasan karyawan dan membantu mereka untuk tetap tinggal dalam perusahaan. Perusahaan harus memastikan bahwa karyawan bekerja dalam lingkungan yang aman, bersih, dan sehat. Selain itu, perusahaan dapat memperbaiki fasilitas dan menambahkan fasilitas baru, seperti ruang makan, ruang istirahat, atau fasilitas olahraga.
7. Memberikan Penghargaan dan Pengakuan
Memberikan penghargaan dan pengakuan dapat membantu meningkatkan motivasi karyawan dan membuat mereka merasa dihargai dalam perusahaan. Penghargaan dapat berupa bonus, sertifikat, atau pengakuan publik. Memberikan penghargaan dan pengakuan dapat membantu meningkatkan produktivitas dan meningkatkan kepuasan karyawan.
8. Menjalin Hubungan yang Baik dengan Karyawan
Menjalin hubungan yang baik dengan karyawan dapat membantu perusahaan mempertahankan karyawan. Perusahaan harus menunjukkan perhatian dan kepedulian pada karyawan. Misalnya, dengan mengetahui kebutuhan dan keinginan karyawan, memberikan dukungan, dan menunjukkan penghargaan.
9. Memberikan Kesempatan untuk Berpartisipasi
Memberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dapat membantu karyawan merasa dihargai dan memiliki rasa memiliki terhadap perusahaan. Perusahaan dapat memberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam proyek, komite, atau tim khusus. Dengan memberikan kesempatan ini, karyawan merasa dihargai dan merasa memiliki peran penting dalam perusahaan.
10. Menerapkan Work-Life Balance
Menerapkan work-life balance dapat membantu meningkatkan kepuasan karyawan. Perusahaan harus memastikan bahwa karyawan memiliki waktu untuk bersantai dan beristirahat. Selain itu, perusahaan harus menawarkan fleksibilitas dalam waktu kerja dan waktu libur. Dengan menyediakan keseimbangan kerja dan kehidupan yang sehat, karyawan akan merasa lebih nyaman dan puas dalam bekerja.
Baca Juga: Menghitung Hak Karyawan Resign
Tekan Angka Turnover Karyawan dengan Aplikasi
Beberapa cara mudah kali ini muncul untuk membantu tim HR untuk menekan angka turnover karyawan. Salah satunya melalui aplikasi payuung. Payuung adalah platform benefit karyawan yang terafiliasi dengan aplikasi Hadirr dan Gadjian.
Gadjian dilengkapi oleh fitur analisis kinerja karyawan. Fitur ini memuat data karyawan baik kehadiran, produktivitas, maupun masa kerja. Melalui fitur ini, Anda bisa melihat siapa saja karyawan yang memiliki performa rendah hingga tinggi. Dan inilah yang bisa menjadi pertimbangan apakah Anda harus mempertahankan karyawan tersebut atau tidak.
Pantau karyawanmu melalui aplikasi ini untuk menekan angka turnover agar tidak tinggi dan menjaga reputasi perusahaan.