Tiga Cara Menentukan Gaji Pokok Karyawan – Pada prinsipnya gaji adalah soal kesepakatan antara pekerja dan pengusaha. Ketentuan UU Ketenagakerjaan No 13 Tahun 2003 Pasal 88A ayat (3) yang disisipkan oleh UU Cipta Kerja menyebutkan bahwa pengusaha wajib membayar upah kepada pekerja/buruh sesuai dengan kesepakatan.
Lazimnya, kesepakatan dibuat di awal saat negosiasi gaji antara HR dan calon karyawan. HR biasanya menjanjikan paket kompensasi karyawan yang bisa terdiri atas gaji pokok, tunjangan, dan benefit lainnya apabila kandidat menerima pekerjaan yang ditawarkan.
Gaji pokok karyawan merupakan komponen utama dalam kesepakatan kompensasi. Nah, bagaimana cara HR menentukan besaran gaji pokok untuk setiap jenis pekerjaan?
Baca Juga: Mengenal Database Penggajian Karyawan Beserta Contohnya
Ketentuan Gaji Pokok
Meskipun didasarkan pada kesepakatan, UU Ketenagakerjaan tetap memberikan rambu dalam menetapkan gaji pokok. Setidaknya ada beberapa ketentuan yang wajib diperhatikan, yaitu:
1. Tidak melanggar ketentuan upah minimum
Pasal 23 ayat (3) PP Pengupahan No 36 Tahun 2021 menyebutkan bahwa pengusaha dilarang membayar upah lebih rendah dari upah minimum.
Penting untuk diketahui bahwa upah minimum, baik UMP, UMK, atau UMR bukanlah gaji pokok. Upah minimum bisa terdiri atas gaji tanpa tunjangan atau gaji pokok dan tunjangan. Ketentuannya sebagai berikut:
- Apabila upah hanya terdiri atas gaji tanpa tunjangan, maka gaji tanpa tunjangan ≥ upah minimum
- Jika upah terdiri atas gaji pokok dan tunjangan tetap, maka jumlah gaji pokok dan tunjangan tetap ≥ upah minimum
- Apabila upah terdiri atas gaji pokok dan tunjangan tidak tetap, maka gaji pokok ≥ upah minimum
2. Sekurang-kurangnya 75%
Apabila upah terdiri atas gaji pokok dan tunjangan tetap (dan bisa ditambah tunjangan tidak tetap), maka gaji pokok sekurang-kurangnya 75% dari jumlah gaji pokok dan tunjangan tetap. Begitu menurut PP Pengupahan Pasal 7 ayat (2) dan (3).
3. Gaji pokok sama untuk pekerjaan yang sama
Pasal 88A ayat (2) UU Ketenagakerjaan menyebutkan bahwa setiap pekerja/buruh berhak memperoleh upah yang sama untuk pekerjaan yang sama nilainya. Dengan demikian, gaji pokok haruslah sama besar untuk jenis pekerjaan yang sama. Meski demikian, tunjangan bisa berbeda, termasuk bonus, kenaikan gaji, dan sebagainya.
Cara Menentukan Gaji Pokok
Ada tiga cara sederhana untuk menentukan gaji pokok karyawan:
1. Melakukan survei nilai pekerjaan di pasaran
Jika belum punya gambaran mengenai besaran gaji pokok, mulailah dengan mengamati nilai pekerjaan di pasaran. Ada dua cara melihat dan membandingkan nilai pekerjaan:
- by job title, yakni membandingkan gaji pokok untuk jabatan sejenis di beberapa perusahaan. Misalnya, jika ingin tahu gaji pokok Data Scientist, kamu bisa melihat jabatan Data Scientist di perusahaan lain untuk jenis industri serupa.
- by role and responsibility, yakni membandingkan gaji pokok untuk job description dan kualifikasi yang sama. Beberapa perusahaan kadang menggunakan nama jabatan sama tetapi berbeda dalam hal deskripsi pekerjaan dan kualifikasi. Karena itu, melihat peran dan tanggung jawab pekerjaan lebih tepat daripada hanya fokus pada jabatan.
Selain itu, beberapa faktor yang juga perlu dipertimbangkan dalam survei nilai pekerjaan adalah skala bisnis, jenis industri, dan kota tempat perusahaan beroperasi. Sebagai contoh, jika perusahaan kamu merupakan startup digital berbasis di Jakarta, maka kamu perlu mencari standar gaji pokok untuk startup sejenis di Jakarta.
Baca Juga: Cara Hitung Gaji Prorata dengan Benar dan Simulasinya
2. Berdasarkan kemampuan perusahaan
Setelah mendapatkan nilai pekerjaan rata-rata di pasaran, beserta batas bawah dan batas atasnya, kamu perlu menimbang kembali apakah nominal gaji tersebut sesuai dengan kemampuan perusahaan. Cara paling mudah adalah mencocokkan nilai pekerjaan di pasaran dengan struktur dan skala upah yang berlaku di perusahaan.
Struktur dan skala upah merupakan kisaran gaji pokok terendah hingga tertinggi untuk setiap jabatan di organisasi, dari level terendah hingga tertinggi. Apabila gaji pokok rata-rata di pasaran sesuai dengan struktur dan skala upah, atau justru lebih rendah, maka kamu bisa menerapkannya.
Namun, jika nilainya di atas atau lebih besar, sebaiknya tidak perlu memaksakan diri. Turunkan angkanya agar masuk ke dalam kisaran di struktur penggajian karyawan, sehingga tidak membebani keuangan dalam jangka panjang. Kamu masih bisa menarik kandidat dengan menambahkan benefit di luar gaji pokok, seperti bonus, asuransi, dan lainnya.
3. Berdasarkan nilai pekerjaan riil
Cara berikutnya adalah dengan melihat nilai pekerjaan riil, yaitu menilai seberapa penting posisi jabatan tersebut di perusahaan kamu dan seberapa besar kontribusi dari peran tersebut terhadap kegiatan bisnis.
Sebagai contoh, untuk perusahaan startup digital, nilai pekerjaan yang terkait bidang IT lebih besar atau lebih penting dibandingkan bidang IT di perusahaan manufaktur. Sebab, nilai peran IT di perusahaan teknologi merupakan bagian dari bisnis inti. Sedangkan di perusahaan manufaktur, peran tersebut sebagai pendukung dari kegiatan utama.
Dalam kasus seperti itu, gaji pokok untuk pekerjaan IT di startup digital bisa lebih besar. Cara ini lebih adil karena imbalan didasarkan pada beban dan tanggung jawab, bukan hanya berdasar golongan jabatan semata.
Hitung Mudah Gaji Pokok dan Tunjangan
Setelah mendapatkan nominal gaji pokok, kamu bisa menambahkan tunjangan tetap. Cara menghitung gaji pokok dan tunjangan tetap adalah mengikuti rumus komposisi gaji pokok minimal 75% atau 3/4 dari jumlah gaji pokok dan tunjangan tetap.
Contohnya, apabila kamu menetapkan gaji pokok Rp6.000.000, maka tunjangan tetap tidak boleh melebihi: (4/3 x Rp6.000.000) – Rp6.000.000 = Rp2.000.000.
Sedangkan tunjangan tidak tetap dihitung berdasarkan kehadiran karyawan, dan tidak mengikuti rumus komposisi.
Untuk memudahkan perhitungan gaji karyawan setiap bulan, kamu bisa menggunakan aplikasi Gadjian. Payroll berbasis web ini memiliki fitur hitung gaji online yang dapat menghitung gaji pokok, tunjangan, lembur, THR, bonus, dan BPJS, sekaligus potongan pajak penghasilan PPh 21-nya.
Baca Juga: Sistem Penggajian Payroll Karyawan dengan Software Online
Kalkulator slip gaji online ini menghitung semua komponen pendapatan dan potongan lebih cepat dan minim kesalahan. Admin penggajian tak perlu repot membuat form manual dan menghitung slip gaji karyawan dengan rumus Excel. Dengan sekali pengaturan di awal, Gadjian akan menghitung otomatis slip gaji karyawan setiap bulan.
Bayar gaji dengan Gadjian juga lebih mudah, cepat, dan aman. Hanya dengan satu kali klik, gaji akan terkirim ke rekening setiap karyawan, tak perlu transfer manual satu per satu.