Menghitung gaji karyawan merupakan proses menjumlahkan seluruh komponen penambah upah, lalu dikurangi dengan setiap komponen pengurang upah. Akumulasi komponen penambah memperbesar penghasilan karyawan, sebaliknya komponen pengurang memotongnya dan menghasilkan gaji bersih yang diterima karyawan atau take-home pay.
Komponen Pengurang yang Memotong Upah
Selain gaji pokok, contoh komponen yang menambah penghasilan adalah tunjangan tetap dan tunjangan tidak tetap. Sedangkan komponen pengurang yang memotong upah adalah:
Iuran BPJS Kesehatan
Jika tunjangan BPJS Kesehatan yang dibayar perusahaan 4% dari gaji termasuk komponen penambah upah, maka iuran yang dibayarkan karyawan 1% dari gaji termasuk komponen pengurang upah. Dalam perhitungan slip gaji, penghasilan bruto karyawan akan dikurangi iuran BPJS Kesehatan 5% dari upah, yaitu jumlah iuran yang dibayar perusahaan dan karyawan.
Baca Juga: Begini Cara Menghitung Gaji Bersih Karyawan
Penambah upah |
Pengurang upah |
Tunjangan BPJS Kesehatan 4% |
Iuran BPJS Kesehatan 5% |
Iuran BPJS Ketenagakerjaan
Sama seperti di atas, sebagian besar iuran BPJS Ketenagakerjaan dibayar oleh perusahaan dalam bentuk tunjangan sebagai komponen penambah penghasilan. Sedangkan iuran karyawan untuk Jaminan Hari Tua 2% dari upah dan Jaminan Pensiun 1% dari upah merupakan komponen pemotong penghasilan. Dalam perhitungannya, penghasilan karyawan akan dikurangi sebesar jumlah iuran BPJS Ketenagakerjaan yang dibayar perusahaan dan iuran yang ditanggung karyawan.
Penambah upah |
Pengurang upah |
Tunjangan BPJS Naker 6,24%: |
Iuran BPJS Naker 9,24%: |
JKK 0,24% (risiko sangat rendah) JKM 0,3% JHT 3,7% JP 2% |
JKK 0,24% (risiko sangat rendah) JKM 0,3% JHT 5,7% JP 3% |
PPh Pasal 21
Pajak penghasilan PPh 21 menjadi komponen pemotong upah jika perusahaan menerapkan perhitungan gross, di mana pajak ditanggung oleh karyawan, atau gross up di mana perusahaan memberikan tunjangan pajak sebagai penambah upah sebelum dipotong PPh 21. Dalam metode nett, PPh 21 karyawan ditanggung perusahaan, sehingga tidak memotong upah.
Gross, mengurangi penghasilan karyawan.
Upah |
Rp 8.000.000 |
||
Tunjangan pajak |
Rp 0 |
Pajak PPh 21 |
Rp 155.000 |
Penghasilan bruto |
Rp 8.000.000 |
Total potongan |
Rp 155.000 |
Upah bersih |
Rp 7.845.000 |
Gross up, mengurangi penghasilan karyawan.
Upah |
Rp 8.000.000 |
||
Tunjangan pajak |
Rp 163.158 |
Pajak PPh 21 |
Rp 163.158 |
Penghasilan bruto |
Rp 8.163.158 |
Total potongan |
Rp 163.158 |
Upah bersih |
Rp 8.000.000 |
Baca Juga: Aturan Pemberian Sanksi Perusahaan terhadap Karyawan
Nett, tidak mengurangi upah.
Upah |
Rp 8.000.000 |
||
Subsidi pajak |
Rp 155.000 |
Pajak PPh 21 |
Rp 155.000 |
Penghasilan bersih |
Rp 8.000.000 |
Upah bersih |
Rp 8.000.000 |
Pinjaman Karyawan
Salah satu komponen pengurang upah yang muncul di slip gaji adalah pinjaman karyawan, yang meliputi dua jenis:
- Pinjaman tanpa bunga. Sejumlah perusahaan menyediakan kredit bunga 0% untuk karyawannya yang telah memenuhi masa kerja tertentu dengan plafon pinjaman sekian kali upah. Pembayaran angsuran umumnya dilakukan melalui potong gaji setiap bulan.
- Ini merupakan pengambilan sebagian kecil dari gaji karyawan sebelum tanggal penggajian. Setiap perusahaan punya kebijakan batas maksimal kasbon, misalnya 30% gaji. Upah karyawan dipotong sebesar kasbon yang telah diterima di muka.
- Denda
Beberapa perusahaan menerapkan denda berupa potong gaji, misalnya jika karyawan melanggar peraturan perusahaan, terlambat masuk kantor lebih dari 30 menit, atau bolos kerja tanpa keterangan. Potongan dapat dikenakan terhadap tunjangan kehadiran.
Contoh Komponen Pengurang Upah Karyawan
Gaji pokok dan tunjangan tetap |
Rp 8.000.000 |
|
Tunjangan BPJS Kesehatan |
Rp 320.000 |
|
Tunjangan BPJS Naker |
Rp 499.200+ |
|
Penghasilan bruto |
Rp 8.819.200 |
|
Potongan |
||
Iuran BPJS Kesehatan |
Rp 400.000 |
|
Iuran BPJS Naker |
Rp 739.200 |
|
PPh Pasal 21 |
Rp 160.252 |
|
Kasbon tanggal 15 |
Rp 2.000.000 + |
|
Total potongan |
Rp 3.299.452- |
|
Gaji bersih |
Rp 5.519.748 |
Bagi HR dan finance di perusahaan, menghitung gaji karyawan yang memiliki banyak komponen bukan pekerjaan sederhana, dan tak jarang mendatangkan “penyakit akhir bulan” dengan gejala nyeri punggung, sakit kepala, leher kaku, dan mata berair, akibat berjam-jam duduk di depan layar komputer mencermati kolom-kolom Excel agar tidak salah hitung.
Hitung Gaji Karyawan Lebih Mudah dengan Gadjian
Karena itu, kamu membutuhkan cara yang efisien mengelola penggajian tanpa lelah dan tanpa menghabiskan waktu kerja, namun hasilnya akurat. Gadjian adalah solusinya.
Fitur hitung gaji online Gadjian memungkinkan kalkulasi semua komponen upah karyawan secara otomatis, dan dapat memilah komponen apa saja yang masuk ke dalam penambah upah dan pengurang upah. Hasil perhitungannya langsung muncul di slip gaji online karyawan berupa upah bersih yang diterima karyawan. Kamu tak perlu lagi khawatir mengalami salah hitung.
Baca Juga: Mengapa Slip Gaji Karyawan Penting Bagi Transparansi Perusahaan?
Gadjian adalah payroll software berbasis cloud yang andal dan efisien. Selain memudahkan perhitungan gaji, aplikasi ini juga memiliki fitur Mandiri Cash Management yang memudahkan admin penggajian melakukan transfer gaji seluruh karyawan hanya dengan sekali klik, dan otomatis gaji masuk ke rekening karyawan. Selain prosesnya cepat, transaksi melalui internet banking ini juga lebih aman.