Metode gross up merupakan salah satu opsi perhitungan PPh 21 karyawan yang diperbolehkan oleh Direktorat Jenderal Pajak, selain gross dan nett. Jika metode gross memberikan gaji bruto dengan pajak ditanggung karyawan dan metode nett memberikan gaji bersih dengan pajak ditanggung perusahaan, maka rumus yang digunakan pada metode gross up PPh 21 sedikit lebih rumit dengan perhitungan tunjangan pajak di depan.
Artikel Terupdate: Cara Hitung PPh 21 Gross Up 2024
Berdasarkan , Peraturan Dirjen Pajak No PER-16/PJ/20161ada tiga metode yang dapat digunakan dalam menghitung PPh 21. Secara garis besar, ketiga metode hitung PPh 21 dapat diartikan sebagai berikut:
- Gross: Karyawan dijanjikan gaji Rp 10.000.000, namun menerima Rp 9.607.843, karena dipotong PPh 21 sebesar Rp 392.157.
- Nett: Karyawan dijanjikan gaji Rp 10.000.000, dan menerima Rp 10.000.000. Pajak PPh 21 sebesar Rp 392.157 ditanggung oleh perusahaan.
- Gross up: Karyawan dijanjikan gaji Rp 10.392.157 (termasuk tunjangan pajak), namun menerima Rp 10.000.000 karena dipotong PPh 21 sebesar Rp 392.157.
Dalam metode nett, perusahaan menanggung pajak karyawan. Menurut, Peraturan Menteri Keuangan No 66 Tahun 20232, pajak ditanggung perusahaan (nett) termasuk kenikmatan yang menjadi objek PPh 21, sehingga perlakuannya sama dengan tunjangan pajak.
Baca Juga: Pedoman HR: Cara Menghitung PPh 21 Karyawan Menurut PTKP Terbaru
Sedangkan dalam metode gross up, perusahaan memberikan tunjangan pajak sebesar pajak yang dipotong. Tunjangan pajak ini termasuk penghasilan (objek PPh 21), sehingga ditambahkan ke dalam gaji bruto, dan dikenai potongan pajak. Bagi perusahaan, tunjangan pajak karyawan bisa menjadi pengurang penghasilan bruto perusahaan dalam perhitungan PPh badan.
2 Langkah dalam Menghitung PPh 21 Gross Up
Menghitung Tunjangan Pajak
Untuk menghitung tunjangan PPh 21 diperlukan rumus gross up PPh 21, agar nominal tunjangannya sama persis dengan pajak yang akan dipotong nantinya. Rumusnya seperti berikut:
Agar lebih jelas, berikut contoh menghitung tunjangan pajak atas gaji karyawan Rp 8.000.000. Tentukan lebih dulu jumlah Penghasilan Kena Pajaknya.
Baca Juga: Begini Kelola Sistem Kerja Shift Karyawan yang Tepat
Karena PKP antara Rp 0 sampai dengan Rp 47.500.000, maka berlaku rumus:
Tunjangan PPh 21 setahun:
= (PKP setahun – 0) x 5/95 + 0
= 37.200.000 x 5/95
= Rp 1.957.895
Tunjangan PPh 21 sebulan adalah Rp 1.957.895 : 12 bulan = Rp 163.158
Menghitung Potongan PPh 21 Gross Up
Setelah didapat nominal tunjangan pajak, langkah selanjutnya adalah memasukkan angka tersebut ke dalam penghasilan bruto karyawan untuk perhitungan PPh 21. Perhitungan yang benar akan menghasilkan potongan PPh 21 yang besarnya sama persis dengan tunjangan pajak, seperti bagian tercetak tebal berikut ini:
Dengan rumus seperti di atas, jika perusahaan ingin karyawan memperoleh take home pay (gaji bersih) Rp 8.000.000, maka perusahaan perlu membayar penghasilan bruto Rp 8.163.158.
Rumus gross up PPh 21 di atas membuatmu pusing dan menguras waktu? Tenang, ada cara lain yang lebih efisien dan akurat menggunakan payroll software Gadjian. Aplikasi penggajian ini memiliki fitur hitung PPh 21 Online yang dapat menghitung pajak penghasilan karyawan dengan metode gross, gross up, maupun nett secara otomatis.
Baca Juga: Cara Pakai Kalkulator Pajak PPh 21 di Aplikasi Gadjian
Hasil hitungnya akan muncul di slip gajionline karyawan sebagai pengurang gaji bruto karyawan. Dengan aplikasi ini, kamu tak perlu lagi menghitung gaji karyawan dan komponennya secara manual, sebab dengan kalkulator online Gadjian semua akan terakumulasi dan menghasilkan gaji bersih yang akan diterima karyawan.
Karena berbasis cloud, Gadjian didesain dengan sistem hitung yang fleksibel dibanding software on-premise. Misalnya, jika ada perubahaan peraturan perpajakan, contohnya PTKP yang kerap berubah, maka Gadjian akan memperbarui dan menyesuaikan sistem hitung PPh 21 dengan ketentuan pemerintah terbaru.
Sumber