9 Cara Efektif Meningkatkan Engagement Karyawan- Istilah employee engagement dipopulerkan oleh Gallup Consultant untuk menggambarkan kondisi, sikap, dan perilaku positif karyawan terhadap pekerjaan yang diindikasikan dengan semangat, dedikasi, dan keasyikan dalam mencapai tujuan organisasi. Secara sederhana, engagement karyawan bisa diartikan keterikatan secara psikologis dan emosional karyawan terharap pekerjaan dan organisasinya.
Ada tiga kategori karyawan menurut Gallup, yaitu:
- Engaged: Tipe karyawan yang bekerja secara optimal dan mengerahkan seluruh kemampuannya. Orientasinya bukan sekadar menyelesaikan tugas, tetapi juga pencapaian tujuan organisasi. Ciri mereka adalah penuh gairah kerja dan selalu mencari ide untuk kemajuan perusahaan.
- Not Engaged: Tipe karyawan yang hanya fokus pada tugas harian. Bagi mereka, yang penting menyelesaikan pekerjaan. Mereka cenderung menunggu perintah dan kurang inisiatif.
- Actively Disengaged: Tipe karyawan yang tak memiliki semangat kerja, dan lebih banyak bersikap negatif atau menunjukkan perlawanan terhadap pekerjaan dan organisasinya.
9 Cara Meningkatkan Engagement Karyawan
Kamu tentu menginginkan seluruh karyawanmu seperti tipe pertama, kan? Untuk mendapatkan karyawan yang memiliki keterikatan, kamu perlu meningkatkan employee engagement di perusahaanmu. Sembilan cara berikut ini bisa kamu coba:
1. Bantu Pengembangan Diri
Setiap karyawan ingin terus berkembang secara personal agar dapat bekerja lebih baik dan menjalani jenjang karir. Bekerja bertahun-tahun tanpa peningkatan pengetahuan dan keterampilan akan menyebabkan mereka merasa bosan terhadap pekerjaan. Solusinya, kamu dapat membantu mereka dengan memberikan pelatihan, menawarkan kursus, dan mencoba tantangan baru.
2. Beri Saran dan Masukan
Karyawan selalu ingin tahu apakah pekerjaan mereka sesuai harapan, kinerjanya naik atau justru turun. Mereka membutuhkan saran dan masukan. Persoalannya, terkadang penilaian dari atasan yang kurang menyenangkan dapat menurunkan motivasi. Namun, itu bisa diatasi dengan komunikasi yang tepat untuk menjelaskan bahwa tugasmu membantu mereka berkembang lebih baik.
3. Buat Pekerjaan Lebih Menyenangkan
Pekerjaan harian merupakan rutinitas yang monoton dan kerap menyebabkan stres dan perasaan tak bahagia, sehingga kantor bukan tempat yang menyenangkan. Deadline dan target tetap wajib, namun kamu juga perlu menyeimbangkan ritme kerja, misalnya dengan konsep serius tapi santai. Selingi dengan kegembiraan di tempat kerja misalnya menyediakan sarapan atau makan siang bersama tiap hari tertentu. Kamu juga dapat merencanakan aktivitas bersama di luar kantor, seperti meeting di resort, outbond, paintball, dan gathering.
Baca Juga: Cuti Kerja, Strategi Efektif Meningkatkan Kinerja Karyawan
4. Beri Kesempatan Berpendapat
Karyawan merasa senang jika suaranya didengarkan, karena merasa dianggap bagian dari organisasi. Tak jarang karyawan memiliki ide cemerlang yang tak pernah terpikirkan atasan, namun sayangnya banyak perusahaan tidak memiliki budaya mengedengarkan karyawan. Jika ingin meningkatkan keterikatan, beri kesempatan karyawan berpendapat, misalnya melalui sesi perbincangan empat mata atau survei.
5. Perhatikan Kesehatan dan Kebahagiaan Karyawan
Kerja kerjas dapat menyebabkan karyawan stres, kelelahan, dan sakit. Dampaknya, produktivitas juga akan menurun. Sebaiknya kamu perlu berpikir lebih humanis dengan memberikan perhatian pada kesehatan mereka. Banyak cara yang bisa kamu lakukan, antara lain memberikan keanggotaan gym, menyediakan fasilitas fitness di kantor, menyediakan makanan sehat, dan sesekali memberikan pelatihan mindfulness.
6. Jalankan Nilai-Nilai Inti
Kamu sebaiknya merekrut karyawan yang memiliki sikap dan pandangan sejalan dengan nilai-nilai inti organisasi, ketimbang hanya memilih berdasarkan keahlian semata. Kampanyekan nilai dan kultur perusahaan berulang-ulang, misalnya lewat poster, kaos, atau apapun yang dapat mengingatkan karyawan. Optimalkan proses onboarding atau adaptasi karyawan minimal tiga bulan agar kamu memperoleh karyawan yang produktif dan memiliki keterikatan kuat.
7. Hormati Karyawanmu
Inti dari employee engagement adalah rasa hormat pada karyawan. Cobalah untuk memberikan otonomi atas tugas mereka tanpa terlalu sering mengaturnya. Bersikaplah lebih santai dan toleran terkait kesalahan kecil yang masih dalam batas kewajaran. Seperti halnya kamu, karyawan juga memiliki kehidupan dan urusan di luar pekerjaan. Beri kesempatan mereka menyeimbangkan hidupnya, misalanya jangan bebani mereka dengan urusan kantor di luar jam kerja.
8. Dorong Karyawan untuk Berani Bereksperimen
Memberi kesempatan karyawan untuk menerapkan ide-ide kreatifnya dapat meningkatkan engagement. Tetapi, kamu harus siap dan maklum terhadap kesalahan dan kegagalan. Cara ini paling sulit dilakukan, terutama di perusahaan yang sudah bertahun-tahun bekerja dengan prosedur baku yang ketat.
9. Bangun Hubungan dalam Pekerjaan
Membiarkan karyawan bekerja sendirian akan membuatnya merasa terabaikan. Sebaiknya, buat tim kerja dan libatkan semua karyawan untuk berkolaborasi. Bangun komunikasi interaktif dalam setiap tim dan dorong setiap anggota untuk berani menyampaikan pendapat tanpa malu.
Jika berhasil meningkatkan engagement, kamu akan mendapatkan pekerja yang loyal sehingga turnover di perusahaan juga bisa ditekan.
Baca Juga: 3 Faktor Mengapa Kamu Wajib Memonitor Data Absensi Karyawan
Aplikasi Atur Manajemen Penggajian: Gadjian
Agar fokus pada upaya menciptakan rasa bahagia karyawan untuk membangun keterikatan, kamu sebaiknya tidak disibukkan oleh pekerjaan rutin. Misalnya, untuk mengelola penggajian setiap bulan, tak perlu menggunakan cara manual yang menguras waktu.
Kamu bisa menggunakan aplikasi HRIS Gadjian. Payroll software terbaik di Indonesia ini mencatat dan menghitung secara otomatis, cepat, dan akurat, dari mulai hitung gaji online, lembur, THR, cuti, BPJS, PPh 21, hingga membayar gaji karyawan dengan sekali klik. Selain hemat waktu, kamu juga menghemat biaya kelola administrasi karyawan.
Penggunaan HR software berbasis cloud ini juga memberi kemudahan bagi karyawan, sehingga mendukung engagement. Misalnya, ketika ada urusan mendesak di luar pekerjaan, karyawan bisa mengajukan cuti lewat portal Gadjian, dan bisa langsung disetujui HR dan atasan. Gadjian juga mendukung transparansi, di mana setiap karyawan dapat langsung mengecek penghasilan beserta potongannya di slip gaji online.