Dalam kompetisi bisnis yang semakin menantang seperti saat ini, pimpinan perusahaan dapat menugaskan HR untuk menemukan formula produktivitas karyawan. Jika perusahaan kompetitor mampu mencapai target tertentu, apa rahasianya? Bagaimana HR akan berusaha mendorong karyawan untuk membantu perusahaan memenangkan persaingan?
Ternyata, ada beragam faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, dan hal ini penting untuk diketahui oleh Anda yang berprofesi sebagai HR. Sebelum menciptakan inovasi dalam bidang human asset development, ada baiknya Anda melakukan evaluasi terlebih dahulu.
Baca Juga: 5 Cara Mendesain Corporate Wellness Program untuk Karyawan
Ketika Anda mengoptimalkan faktor-faktor tersebut, maka diharapkan akan muncul dampak positif pula. Berikut tujuh faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan:
Ketersediaan Peralatan dan Barang
Anda berharap departemen Layanan Pelanggan dapat melayani pelanggan dalam waktu yang sesegera mungkin, tapi tidak membekali mereka dengan internet kecepatan tinggi atau perangkat telepon yang mumpuni? Mustahil! Anda ingin menciptakan suasana kerja yang nyaman, tapi tidak menyediakan pendingin ruangan atau dispenser air minum? Tidak mungkin!
Selain mesin-mesin yang berhubungan dengan proses produksi, sebagian barang mutlak dibutuhkan untuk menunjang kelancaran tugas karyawan. Contoh lain, daripada karyawan bolak-balik keluar kantor untuk fotokopi, pertimbangkan untuk memiliki mesin fotokopi.
Lingkungan Kerja
Memastikan karyawan memiliki tempat kerja yang ‘sehat’ adalah kunci dari produktivitas karyawan. Sebagaimana disebutkan pada poin di atas, Anda seharusnya tahu ruangan kantor yang selaras memenuhi kaidah pencahayaan dan sirkulasi udara. Sebagian besar karyawan juga dapat menilai perusahaan dari kubikel, toilet, pantry, tempat ibadah, dan ruang istirahat yang disediakan. Apakah Anda sudah memberikan yang terbaik untuk memastikan karyawan dapat berkonsentrasi pada pekerjaannya?
Job Description dan Tanggung Jawab
Seringkali produktivitas karyawan mengalami stagnasi karena ia merasa jenuh atau bosan pada pekerjaannya. HR dapat meyakinkan karyawan tentang kontribusi yang telah mereka hasilkan untuk perusahaan, sehingga motivasi mereka kembali meningkat.
Selain itu, menempatkan karyawan pada tim kerja yang tepat, atau mempercayakan proyek khusus, akan menghadirkan minat dan perhatian mereka. Intinya adalah menyadarkan bahwa keberadaan setiap karyawan berharga dan masing-masing memiliki peran terhadap keberhasilan perusahaan.
Baca Juga: Cuti Kerja, Strategi Efektik untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan
Visi, Misi, dan Budaya Organisasi
Angkatan kerja generasi millennial selalu mencari ‘purpose’ atau ‘the meaning of life’. Mereka bekerja untuk menciptakan suatu perubahan pada masyarakat, dan mereka bangga bergabung dengan perusahaan yang memberikan mereka ruang untuk berkarya. Apakah Anda sudah pernah mensosialisasikan tentang hal ini kepada karyawan Anda?
Sistem Komunikasi dan Cara Kerja Pimpinan
Saat karyawan menghadapi permasalahan, kemana ia harus melapor? Siapa yang bertugas untuk membantunya mencari solusi? Apakah para atasan, supervisor, dan manajemen sudah cukup tanggap dan terbuka? Atau karyawan justru merasa segan dan takut?
Majalah bisnis ‘Entrepreneur’ mendapati bahwa karyawan mengharapkan bos yang suportif, yaitu memiliki karakter: pengertian, fleksibel, dan dapat dipercaya. Hal ini akan mempengaruhi bagaimana karyawan berinteraksi dan berkomunikasi dalam pekerjaannya.
Pelatihan dan Pengembangan Diri
Jika Anda ingin karyawan semakin handal dalam pekerjaannya, pelatihan adalah solusi terbaik! Di samping menambah wawasan, pelatihan dapat menyegarkan pikiran dan mengurangi ketegangan. Jangan lupa, Anda juga harus stay update dengan perkembangan ilmu HR dengan mengikuti training HR. Gadjian Academy selalu mengadakan workshop HR setiap bulan, yang dapat diikuti secara gratis oleh pengguna Paket Sukses Gadjian.
Bonus dan Insentif
Tak dapat dipungkiri, upah merupakan salah satu faktor paling krusial dalam upaya meningkatkan motivasi kerja karyawan. Selain gaji pokok dan tunjangan tetap, HR harus kreatif dalam merancang paket benefit agar kinerja karyawan tetap terjaga, seperti memberikan bonus dan insentif kepada karyawan maupun tim kerja yang telah mencapai target perusahaan.
Manfaatkan HR software untuk melakukan perhitungan gaji, lembur, THR; hingga BPJS dan PPh 21. Dengan aplikasi HR Gadjian, penggajian akan menjadi lebih efisien dan transparan. Gadjian pun menyediakan slip gaji online yang bisa diakses oleh karyawan yang bersangkutan.
Baca Juga: Pro dan Kontra Bonus Insentif bagi Tim Kerja
Cara paling mudah untuk melihat kinerja karyawan adalah dengan memantau kehadirannya. Ketika karyawan mulai sering izin atau terlambat, dapat diprediksi kalau kinerjanya akan bermasalah. Akan tetapi, bagaimana memonitor kehadiran karyawan di lokasi yang tersebar atau memiliki mobilitas tinggi?
Tenang, ada aplikasi absensi Hadirr yang dapat mencatat absensi karyawan secara real time. Hadirr juga dapat digunakan untuk mengelola reimbursement. Praktis dan mudah.